Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI) Provinsi Kepulauan Riau memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas karya dan penampilan dari beberapa sanggar yang tergabung dalam DPD AKARI Kepri, pada acara Chingay Carnival di F1 Sirkuit Singapore, tanggal 15-16 Februari 2019.
"Ini merupakan tahun kedua gabungan beberapa sanggar, baik dari Batam, Tanjung Pinang, juga Lingga tampil di acara itu," kata Ketua DPD AKARI Kepri, Silvia Hilda Kusumaningtyas saat dihubungi Antara, Senin (17/2). Silvia menjelaskan untuk tahun 2019 ini ada dua anggota AKARI yang mengikuti Chingay Festival, yang terdiri dari dua group Fashion Carnival, yaitu Sanggar Megat Tanjungpinang di bawah pimpinan Fidaeli, dan Sanggar Aya Colection (Ayco) di bawah pimpinan Evy Ratnawati Syamsir dari Batam.
"Mereka mengangkat tema Agroculture and Save Mangrove," ujarnya.
Tema itu lanjutnya, sangat menarik dengan balutan kostum dan tata rias Carnival yang begitu kreatif, sehingga mendapat apresiasi baik dari penonton, peserta Chingay Festival dari berbagai mancanegara, bahkan KBRI di Singapura turut memberikan apresiasi.
"Insya Allah kita akan diundang kembali dengan tema kreatif di tahun 2020 mendatang," tuturnya.Wakil Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Provinsi Kepri bidang event dan Spa itu menambahkan, kegiatan tersebut juga menjadi suatu ajang promosi serta memperkenalkan Kota Batam, Tanjung Pinang, Lingga maupun kabupaten/kota di Kepri lainnya ke dunia Internasional, khususnya Asia Tenggara.
"Kami senantiasa menggaungkan dan memperkenalkan potensi daerah Kepri ke mancanegara," sebutnya.
Dirinya juga berharap, perwakilan yang akan mengikuti Chingay 2020 nanti ialah seluruh sanggar yang tergabung di DPD AKARI Kepri dari beberapa kabupaten/kota diantaranya, Batam, Tanjungpinang, dan Lingga yang memiliki karya orisinalitas terbaik, seperti dari Sanggar Megat, Ayco, dan lainnya.
Kedepan Akari juga siap melakukan pendampingan, pelatihan serta membantu mengakomodir kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan, dengan melibatkan beberapa stakeholder dan pemerintah kabupaten/kota, serta provinsi.(Antara)
Komentar