Pemkot Batam gunakan IMTA latih pencari kerja

id IMTA,tenaga kerja asing,Disnaker batam

Pemkot Batam gunakan IMTA latih pencari kerja

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti. (ANTARA News Kepri/Pradanna Putra)

Batam (ANTARANews Kepri) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau menggunakan dana Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) untuk memberikan pelatihan kepada pencari kerja dan meningkatkan kapasitas pekerja.

"Sesuai aturan, 70 persen dana IMTA itu harus dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, maka kami mengadakan kegiatan ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam, Rudi Sakyakirti, di Batam, Kamis.

Sejak 2017, kata dia, sebanyak 7.093 warga kota yang mengikuti pelatihan, yaitu 2.545 orang pada 2017, 2.320 orang pada 2018, dan 2.228 orang pada 2019.

Jenis pelatihan yang diberikan setiap tahun berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja di daerah setempat.

Pada 2019, Pemkot Batam menyelenggarakan pelatihan pada 33 bidang keahlian untuk 925 pencari kerja dan 51 bidang pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kerja untuk 1.303 orang peserta.

"Bidangnya bermacam-macam. Tetapi sebagian besar industri dan pariwisata. Kita pada 2019 lebih banyak pariwisata," kata Rudi.

Dari total 51 jenis pelatihan yang diselenggarakan, 20 di antaranya adalah sektor pariwisata, seperti pelatihan Bahasa Inggris pariwisata dan sekuriti pariwisata.

Ia menjelaskan, petugas pengamanan untuk pariwisata memang dibedakan dengan sekuriti lain, karena prosedur tetap untuk pariwisata harus ramah.

Pemkot Batam, kata dia, kini sedang fokus membesarkan pariwisata, sehingga pelatihan untuk sektor itu dirancang lebih banyak.

Apalagi, Batam sudah memiliki banyak destinasi wisata yang membutuhkan pekerja profesional.

"Banyak yang sudah bekerja, tetapi belum mempunyai sertifikasi. Misal pemandu untuk di Pulau Abang. Anak-anak di sana sudah pintar menyelam, tetapi sertifikat tidak ada," kata Rudi.

Padahal sertifikat dibutuhkan demi meningkatkan kepercayaan pelancong yang menggunakan jasanya.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan pemerintah sengaja menggelar pelatihan, sebagai bentuk hadirnya negara di tengah masyarakat.

"Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi negara atau pemerintah, kecuali bisa hadir di tengah masyarakat untuk menyelesaikan persoalan masyarakat," ujarnya.

Dia menegaskan, pelatihan yang diberikan bukan sembarangan, karena sekaligus sertifikasi.

"Bahkan bersertifikasi internasional. Inilah bentuk keberpihakan negara terhadap masyarakat Kota Batam," kata Amsakar.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE