Batam (Antaranews Kepri) - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IV Riau-Kepri bersama komunitas Sadar Lalu Lintas Usia Dini (Salud) Provinsi Kepulauan Riau berkomitmen meningkatkan edukasi untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya yang masih terjadi hingga kini.
Pembina Salud Kepri, Yendri Chaniago di Batam, Rabu (20/2) mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya yang masih terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat, khususnya para remaja dalam berkendara.
"Untuk itu, dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas sejak usia dini, kegiatan edukasi akan kita giatkan sepanjang tahun ini," kata dia.
Ia menjelaskan, hal itu bertujuan agar memberikan kesadaran yang dapat mendarah daging dan menjadi kebiasaan yang baik ketika mereka tumbuh besar kelak.
"Teknisnya nanti akan kita rampungkan. Namun dalam hal ini kami ingin pelajar juga memegang peran penting sebagai agen perubahan untuk berlalu lintas yang lebih baik ke depannya," katanya.
"Sehingga dengan adanya gerakan tersebut dapat berimbas pula pada pengurangan jumlah kecelakaan di jalanan," jelasnya.
Ketua Salud Kepri, Evi Ratnawati Syamsir mengungkapkan data yang dihimpun dari Kepolisian bahwa setiap 17 jam 34 menit telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Kota Batam sepanjang tahun 2018. Dari data tersebut, sebanyak 111 kasus di dominasi usia 0-16 tahun.
"Untuk itu peningkatan edukasi akan kita kedepankan. Dan untuk saat ini gerakan Salud di Kepulauan Riau juga sudah menjalar hingga ke kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kepri," kata Evi.
Evi menambahkan, bersama sejumlah relawan sadar lalu lintas usia dini di Kepri ini akan meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak demi terwujudnya Kepulauan Riau "Zero Accident" di tahun 2019.(Antara)
Baca juga: BPTD Riau-Kepri : SALUD akan jadi program nasional
Baca juga: Salud jadi garda terdepan keselamatan berlalu lintas
Baca juga: Pengurus Salud Kepri dikukuhkan Wagub Kepri
Komentar