Kadinkes: Kepri siaga satu DBD

id provinsi kepri,siaga satu,demam berdarah,tjetjep yudiana

Kadinkes: Kepri siaga satu DBD

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana (Antaranews Kepri/Ogen)

Pencegahan sangat perlu kita lakukan, guna menghindari peningkatan kasus serupa
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepri menetapkan status siaga satu kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), karena sejak Januari-Februari 2019 ini sudah sebanyak 360 warga terserang gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

"Bahkan selama Januari, dua orang meninggal dunia akibat DBD," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjtetjep Yudiana, Selasa.

Lanjutnya menjelaskan, kedua orang dimaksud merupakan warga Tanjungpinang dan Batam. Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh eleman masyarakat untuk melakukan upaya mencegah terjadinya penyebaran DBD. 

Upaya pencegahan, kata Tjetjep, dapat dimulai dengan menjalankan pola hidup sehat dalam kehidupan rumah tangga, seperti memperhatikan kebersihan lingkungan rumah dan sekitar tempat tinggal dari sarang nyamuk. Sebab, Virus Dengue dibawa oleh nyamuk.

Salah satunya, yaitu dengan melakukan gerakan menguras, menutup, dan mengubur (3M).

"Pencegahan sangat perlu kita lakukan, guna menghindari peningkatan kasus serupa," imbuhnya.

Pria yang juga berstatus dokter ini turut mengimbau kepada seluruh masyarakat atau apabila ada keluarga yang terserang panas, sebaiknya tidak diabaikan maupun melakukan penanganan sendiri. 

Ia menyarankan, hal itu segera diperiksa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau Rumah Sakit terdekat. 

"Karena gejala DBD diawali dengan demam panas. Makanya, harus dipastikan dulu sebelum terlambat," tutur Tjetjep.

Baca juga: Belajar kendalikan DBD dari Singapura

Baca juga: Dinkes: DBD di Kepri capai 360 kasus

Baca juga: Dinkes catat 89 kasus DBD di Batam

Baca juga: Dinkes Karimun diminta cepat tanggap DBD

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE