PAD Bintan sektor pariwisata turun 50 persen akibat corona

id Dampak corona

PAD Bintan sektor pariwisata turun 50 persen akibat corona

Bupati Bintan, Apri Sujadi. (Ogen)

Bintan (ANTARA) - Penyebaran virus corona atau Covid-19 telah menyebabkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau turun 50 persen.

Bupati Bintan Apri Sujadi di Bintan, Kamis, mengatakan pada periode Januari-Februari 2019, PAD pariwisata di Bintan tercatat Rp14 miliar, sedangkan periode yang sama 2020 hanya meraup Rp7 miliar.

"Turun 50 persen atau Rp7 miliar akibat wabah Covid-19," kata Apri Sujadi.

Apri Sujadi mengatakan industri wisata di Bintan mengalami kelesuan karena terjadi penurunan wisatawan mancanegara hingga 80 persen sejak dua bulan terakhir.

Baca juga: Penyelenggara berharap revisi penangguhan umrah di Arab Saudi

Situasi itu antara lain dipicu oleh larangan berpergian ke luar negeri dari Pemerintah China maupun Singapura.

Kondisi ini menyebabkan banyak resort dan penginapan sepi pengunjung, bahkan ada yang sampai berhenti beroperasi buat sementara waktu.

"Selama ini Kepri, khususnya Bintan sangat bergantung dengan turis Tiongkok dan Singapura," kata Bupati.

Untuk mengatasi kelesuan sektor pariwisata, Pemkab Bintan bersama instansi terkait akan melakukan audiensi dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Baca juga: Program Emas Biru untuk Natuna pasca-corona

"Kami ingin menyampaikan hasil dari keluhan dan laporan para pengusaha hotel tentang penurunan jumlah kunjungan turis dan sepinya penginapan," ucap Apri.

Politisi Demokrat itu juga mengharapkan pengusaha hotel dan pemerintah dapat bergandeng tangan untuk menyiasati dampak fenomena Covid-19.

Menurut dia, perlu pembenahan strategi buat mengantisipasi dampak virus corona seperti menggelar event pariwisata dengan segmen turis asing dan lokal.

Selain itu, tambah dia, para pengusaha hotel diharapkan dapat memberikan diskon atau tarif penginapan berbeda antara turis asing dan lokal.

"Dunia pariwisata kita harus bangkit dan berbenah, tidak boleh menunggu hingga virus ini mereda. Kita perlu menggali segmen dan pangsa pasar pariwisata, khususnya dalam target waktu jangka pendek," kata Apri Sujadi.

Baca juga: Olimpiade 2020 Tokyo diambang pembatalan imbas wabah corona

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE