Tambelan, Bintan (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) ranting Tambelan meminta pemerintah pusat dan daerah memperhatikan nasib nelayan Tambelan, Kabupaten Bintan.
Permintaan tersebut disampaikan Ketua HNSI ranting Tambelan, Syamsuddin karena armada nelayan luar daerah yang beroperasi di perairan Tambelan diduga tidak sesuai dengan kearifan lokal yang telah disepakati 2018 silam yang ditandatangani pemerintah Kecamatan Tambelan.
"Tolong perhatikan nasib nelayan Tambelan, kami sudah lama menangis melihat ulah mereka di laut," kata Ketua HNSI ranting Tambelan, Syamsuddin kepada Antara, Jumat.
Menurut dia, armada nelayan dari luar daerah Tambelan menggunakan alat tangkap yang lebih maju dan pencahayaan yang lebih terang bila dibandingkan dengan nelayan Tambelan.
"Sehingga daya tangkap mereka lebih banyak dari pada nelayan Tambelan. Sotong, ikan bisa mereka dapatkan dengan jumlah yang banyak, sementara kami nelayan Tambelan susah mendapatkan ikan," tegasnya.
Selain itu, keberadaan armada nelayan luar di titik jarak tangkap juga sering kali dikeluhkan nelayan Tambelan.
"Keluhan dari nelayan Tambelan ini juga sering kami terima dan juga sering kali kami membahasnya bersama pemerintah setempat, tapi sampai saat ini tak selesai-selesai," paparnya.
Syamsuddin sendiri mengaku tidak berada di Tambelan ketika peristiwa terhadap KM Harapan Jaya 1 (2/4).
Ia mengatakan bahwa, masyarakat nelayan Tambelan tidak akan mengusik nelayan lain bila mereka tidak mengusik daerah tangkap nelayan Tambelan sesuai dengan kearifan lokal 2018 tersebut.
"Kami juga heran, Allah SWT menciptakan laut ini luas, tapi mengapa mereka masih saja mengambil ikan dan sotong ke dalam laut Tambelan," ujar Syamsuddin.
Berita Terkait
Dua tersangka kasus pemalsuan surat tanah ditahan Polres Bintan
Rabu, 8 Mei 2024 11:09 Wib
Tim gabungan patroli cegah kebakaran hutan di Bintan
Rabu, 8 Mei 2024 7:31 Wib
Polres Bintan pastikan kasus pemalsuan surat tanah berlanjut
Minggu, 5 Mei 2024 19:38 Wib
Hari buruh di Bintan diisi dengan Halal Bihalal
Kamis, 2 Mei 2024 6:51 Wib
Pelni Tanjungpinang hentikan sementara pelayaran Bintan-Natuna
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
14 nelayan Kepri ditahan aparat maritim Malaysia
Sabtu, 27 April 2024 19:33 Wib
Polres Bintan-Kepri tangkap seorang pria penanam pohon ganja di kebun
Kamis, 25 April 2024 13:31 Wib
KPU Bintan sebut syarat dukungan minimal calon independen adalah 12.336 orang
Senin, 22 April 2024 18:11 Wib
Komentar