Pekanbaru (ANTARA) -
Sebanyak 64 kepala sekolah menengah pertama di Kabupaten Indragiri Huku, Riau mundur dari jabatannya karena diduga diperas dan ditekan pihak tertentu terkait pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah
Anggota DPRD Provinsi Riau Marwan Yohanis menyayangkan pengunduran diri 64 kepala sekolah tersebut karena pemerasan.
"Seharusnya (kepala sekolah) tidak mundur sampaikan saja permasalahannya," kata Marwan Yohanis di Pekanbaru, Jumat.
Surat pengunduran diri itupun sudah dikirimkan dan diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hulu. Namun, belum diputuskan apakah pengunduran diri kepala sekolah tersebut dikabulkan atau tidak.
"Kita prihatin terjadinya pengunduran diri para kepala sekolah secara kolektif. Apalagi ini terjadi di masa pandemi, dimana banyak pekerjaan di bidang pendidikan yang butuh pemikiran dan perhatian lebih dari pada biasanya," ucap Marwan Yohanis.
Marwan yang merupakan wakil rakyat daerah pemilihan Inhu-Kuansing mengatakan, seharusnya para Kepsek tidak mengambil keputusan tersebut karena persoalan ini masih bisa diselesaikan melalui institusi terkait.
Marwan menyebutkan ada konsekuensi yang ditimbulkan dari pengunduran pimpinan SMP tersebut yang secara otomatis akan berdampak pada terganggunya proses belajar mengajar bagi para peserta didik.
"Terbuka saja sampaikan apa adanya tentang pengelolaan dana BOS itu. Kalau kita tidak salah jangan mundur karena ini akan berdampak pada anak didik kita," ucap Marwan pula.
Marwan juga mengimbau kepada oknum-oknum yang sedang mengawasi pengelolaan dana BOS agar menggunakan cara-cara yang semestinya serta jangan sampai ada tindakan mengintimidasi yang menyebabkan para kepsek merasa terganggu dan terancam.
"Begitu juga pada pihak lain, baik itu lembaga pengawas, ormas, LSM ataupun penegak hukum. Awasi dengan cara-cara yang lebih manusiawi dengan pendekatan membangun kebersamaan sehingga dana BOS tidak digunakan untuk yang lain-lain. Kita juga tidak mentolerir penyelewengan yang dilakukan tapi diupayakan mengawasi dengan cara-cara yang baik. Tidak menekan," ucap politisi Gerindra Riau itu.
Berita Terkait
KPK panggil mantan Kepala Bea Cukai Purwakarta
Kamis, 16 Mei 2024 19:03 Wib
Kantor Bahasa Kepri ajak para orang tua tanamkan budaya membaca pada anak
Kamis, 16 Mei 2024 18:31 Wib
OJK Kepri tingkatan indeks literasi keuangan bagi pelaku UMKM
Kamis, 16 Mei 2024 16:18 Wib
PBSI: Kevin Sanjaya mundur dari pelatnas
Kamis, 16 Mei 2024 10:48 Wib
Mantan Kakanwil DJBC Riau ditetapkan jadi tersangka korupsi gula
Kamis, 16 Mei 2024 5:51 Wib
Pemprov Kepri usul enam proyek strategis melalui Musrenbangnas 2024
Rabu, 15 Mei 2024 12:45 Wib
Polres Natuna buru pensiunan Kemenhub terduga pelaku pencabulan anak
Selasa, 14 Mei 2024 17:37 Wib
KPU Bintan sebut anggaran Pilkada 2024 sudah cair 100 persen
Selasa, 14 Mei 2024 14:46 Wib
Komentar