Batam (ANTARA) - Kejaksaan Negeri Batam bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam menjalin kerja sama untuk Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dengan menggandeng 64 Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk menanam cabai di lingkungan rumah masing-masing.
Kepala DKPP Batam Mardanis menyebutkan bahwa program ini akan melibatkan 64 KWT dengan total sekitar 2.000 orang peserta, masing-masing ibu rumah tangga diminta menanam minimal 30 polybag cabai merah dan cabai rawit.
“Kalau 2.000 orang bisa menanam masing-masing 30 polybag, kita bisa hasilkan hingga 60 ton cabai. Kalau target kita 20.000 orang ke depan, maka potensi produksi bisa mencapai 600 ton, atau setara 2 ton per hari. Ini akan sangat berdampak terhadap pengendalian inflasi di Batam,” ujar Kepala DKPP Batam Mardanis di Batam, Kamis.
Program ini sudah masuk dalam salah satu dari 15 program prioritas Wali Kota Batam yang telah menganggarkan lebih dari Rp5 miliar dari APBD untuk mendukung program tersebut, mulai dari penyediaan bibit, pelatihan, hingga pendampingan produksi.
“Batam bukan merupakan daerah pertanian maka kami pindahkan ke kota. Lima tahun lagi, kami harap semua masyarakat sudah mengerti cara membudidayakan cabai agar Batam tidak tergantung oleh pasokan luar,” kata dia.
Baca juga: DKPP Batam penuhi pasokan cabai dari Mataram
Kepala Kejari I Ketut Kasna Dedi mengambil peran aktif sebagai pendamping dan pengawasan untuk program P2L, dan sudah menjalin kerja sama dengan DKPP Batam sejak 2024.
Pada kesempatan tersebut, Kejari Batam juga menyerahkan bantuan bibit dan alat pertanian seperti sprayer kepada peserta program secara simbolis.
“Manfaatnya sangat banyak. Tidak hanya membantu ekonomi rumah tangga, tapi juga menghijaukan lingkungan. Ini bisa jadi solusi jangka panjang terhadap inflasi karena Batam selama ini masih bergantung pada pasokan dari luar daerah,” kata Kasna.
Ia menekankan bahwa Kejari akan terus melakukan pengawasan agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan kegiatan tidak berhenti di tengah jalan.
“Jangan sampai bantuan hanya satu bulan, lalu hilang. Harus berkelanjutan, ada monitoring berkala, supaya benar-benar menghasilkan dan bukan hanya seremonial,” katanya menegaskan.
Pada acara tersebut, DKPP memberi sosialisasi dan praktek langsung untuk para KWT. Terdapat empat KWT dari Kelurahan Nongsa yang diundang untuk dibimbing langsung oleh tenaga penyuluh.
Selain menanam cabai, program ini juga membuka peluang untuk menanam berbagai jenis sayuran lainnya, seperti terong, tomat, dan kangkung, yang seluruhnya dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.
Baca juga: Dinas KP2 Batam akan salurkan 20.000 kg pupuk bersubsidi
Komentar