Pasien sembuh dari COVID-19 di Tanjungpinang terus bertambah

id Pasien sembuh dari COVID 19 di Tanjungpinang, bertambah 21 orang,Pasien sembuh dari COVID-19,sembuh dari COVID-19 di Tan

Pasien sembuh dari COVID-19 di Tanjungpinang terus bertambah

Aktiivitas di Pasar Bintan Centre Tanjungpinang (Nikolas Panama)

Bintan (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau mencatat jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 bertambah 21 orang sehingga totalnya menjadi 768 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Rustam, di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 terus bertambah setiap harinya, namun warga yang terkonfirmasi COVID-19 juga bertambah.

"Hari ini ada penambahan 12 kasus baru COVID-19. Total jumlah pasien COVID-19 di daerah ini sebanyak 902 orang," katanya.

Dari 902 orang tersebut, kata dia, sebanyak 200 orang di antaranya tertular COVID-19, namun tidak pernah ke luar daerah dan tidak pernah kontak erat dengan pasien COVID-19. Sementara jumlah pasien yang tertular COVID-19 setelah melakukan perjalanan ke luar daerah sebanyak 130 orang.

Jumlah pasien yang tertular akibat kontak erat dengan pasien COVID-19 mencapai 572 orang.

"Jumlah warga yang tertular COVID-19 akibat kontak erat dengan pasien COVID-19 paling banyak. Hal itu disebabkan tidak mematuhi protokol kesehatan," ucapnya.

Rustam menjelaskan dari 902 orang total pasien COVID-19 di Tanjungpinang, sebanyak 394 orang bergejala, sedangkan 508 orang tidak bergejala.

Sementara jumlah kasus aktif COVID-19 sebanyak 115 orang. Saat ini 52 orang pasien dirawat di rumah sakit, 15 orang menjalani karantina terpadu dan 48 orang isolasi mandiri.

Total jumlah pasien yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 sebanyak 19 orang.

Ia mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru. Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tidak tinggal serumah, teman rumah ataupun di tempat kerja, sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa dicegah bersama-sama.

"Protokol kesehatan yang senantiasa harus dilakukan adalah memakai masker, menjaga jarak (tidak bersalaman) dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin," tuturnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE