Ada 20 lokasi banjir di Batam

id banjir batam, cuaca buruk batam

Ada  20 lokasi banjir di Batam

Seorang pengendara motor mendorong motornya yang mogok ditengah genangan banjir jalan lintas Teluk Bakau, Nongsa, Batam, pekan lalu dengan dibantu seorang poisi yang sedang bertugas mengatur lalu lintas di salah satu titik banjir cukup dalam di Kota Batam itu. Foto Antara/Evy R. Syamsir

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mengidentifikasi sekitar 20 lokasi banjir di penjuru pulau utama selama cuaca buruk awal tahun 2020.

"Kalau saya sebut, 20-an saja," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Senin.

Ia mengatakan banjir di 20-an lokasi itu relatif tidak terlalu tinggi. Karena musibah banjir besar sudah diatasi pemerintah kota.

"Yang kecil-kecil semua. Kalau yang besar-besar sudah selesai," kata Wali Kota.

Pemerintah kota telah menyelesaikan masalah banjir besar dengan membenahi drainase yang tersumbat, seperti di simpang Kepri Mal.

Bersama Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Pemkot setempat menangani masalah drainase setiap pekan agar tidak terjadi penyumbatan yang berakibat pada banjir.

"Tapi banjir di kota penyebabnya bukan itu saja. Gorong-gorong kecil, got kecil, tersumbat, maka airnya tidak mengalir," kata dia.

Menurut dia, semestinya besaran drainase sudah mencukupi untuk aliran air. Namun, karena tersumbat sampah, maka jadi terhambat yang mengakibatkan banjir.

"Kami harap masyarakat sadar, maka saya minta Wakil Wali Kota dan Sekda menggalakkan kembali masyarakat membersihkan masing-masing," kata dia.

Sedangkan pembenahan dan pembersihan sampah di drainase yang besar akan ditangani pemerintah.

Dalam kesempatan itu ia mengajak masyarakat rutin membersihkan lingkungan masing-masing, memastikan tidak ada sampah yang menghambat aliran air agar tidak terjadi banjir saat hujan lebat.

Sementara itu, banjir di sejumlah lokasi di Batam yang terjadi pada akhir pekan kemarin (9-10/1) sudah mereda.

Warga Batubesar Nongsa, Dedi yang sempat mengungsi karena air setinggi lutut orang dewasa menggenangi rumahnya, kini telah kembali ke kediamannya.

"Tadi malam pukul 02.00 WIB air surut," kata Dedi.

Ia berharap pemerintah memberikan solusi agar banjir tidak terjadi lagi di kawasan kampung tua itu.*
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE