Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar iven Ngamen Budaya untuk pemulihan ekonomi dan pemberdayaan insan budaya serta pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar, Jumat, mengatakan iven ini menyasar enam mal. lima mal di Kota Batam dan satu mal di Kota Tanjungpinang.
Pihaknya memilih Batam dan Tanjungpinang, karena dua daerah itu aktivitas mobilitas pariwisata masyarakat sangat tinggi.
"Kegiatan ini sudah masuk minggu ketiga. Minggu depan di mal TCC Tanjungpinang," kata Buralimar.
Buralimar menjelaskan Ngamen Budaya ini melibatkan para seniman, insan pariwisata, host/MC, perhotelan dan UMKM.
Berbagai kegiatan dilaksanakan, mulai dari atraksi seni dan budaya, bernyanyi, lomba fashion show hingga membuat tumpeng.
"Dengan adanya kegiatan ini, para seniman dan insan pariwisata dapat job walau tak maksimal. Di sisi lain aktivitas ekonomi di sektor rill seperti UMKM tetap hidup di tengah pandemi COVID-19," ujar Buralimar.
Menurut Buralimar kegiatan Ngamen Budaya ini sengaja digelar di mal guna memancing pengunjung datang sehingga mal tetap beroperasi. Sebab, dampak pandemi memicu pusat perbelanjaan itu mati suri karena pembatasan mobilitas orang atau pengunjung.
Apalagi mal punya tenant atau penyewa untuk berjualan. Jika mal tutup, maka penyewa tidak punya pemasukan dan berdampak terhadap pengurangan bahkan pemecatan karyawan yang notabane anak daerah.
"Maka itu, jangan dilihat bahwa kegiatan di mal ini mewah. Tapi memikirkan nasib ekonomi di bawahnya, khususnya SDM kita," ungkap Buralimar.
Lebih lanjut, Buralimar menyampaikan Ngamen Budaya akan berlanjut hingga akhir tahun 2021.
Kegiatan ini sejalan dengan program pemulihan pariwisata di masa pandemi diarahkan untuk dua hal, yaitu pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
"Jadi mari kita angkat potensi pariwisata agar tetap bertahan akibat badai pandemi," demikian Buralimar.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar, Jumat, mengatakan iven ini menyasar enam mal. lima mal di Kota Batam dan satu mal di Kota Tanjungpinang.
Pihaknya memilih Batam dan Tanjungpinang, karena dua daerah itu aktivitas mobilitas pariwisata masyarakat sangat tinggi.
"Kegiatan ini sudah masuk minggu ketiga. Minggu depan di mal TCC Tanjungpinang," kata Buralimar.
Buralimar menjelaskan Ngamen Budaya ini melibatkan para seniman, insan pariwisata, host/MC, perhotelan dan UMKM.
Berbagai kegiatan dilaksanakan, mulai dari atraksi seni dan budaya, bernyanyi, lomba fashion show hingga membuat tumpeng.
"Dengan adanya kegiatan ini, para seniman dan insan pariwisata dapat job walau tak maksimal. Di sisi lain aktivitas ekonomi di sektor rill seperti UMKM tetap hidup di tengah pandemi COVID-19," ujar Buralimar.
Menurut Buralimar kegiatan Ngamen Budaya ini sengaja digelar di mal guna memancing pengunjung datang sehingga mal tetap beroperasi. Sebab, dampak pandemi memicu pusat perbelanjaan itu mati suri karena pembatasan mobilitas orang atau pengunjung.
Apalagi mal punya tenant atau penyewa untuk berjualan. Jika mal tutup, maka penyewa tidak punya pemasukan dan berdampak terhadap pengurangan bahkan pemecatan karyawan yang notabane anak daerah.
"Maka itu, jangan dilihat bahwa kegiatan di mal ini mewah. Tapi memikirkan nasib ekonomi di bawahnya, khususnya SDM kita," ungkap Buralimar.
Lebih lanjut, Buralimar menyampaikan Ngamen Budaya akan berlanjut hingga akhir tahun 2021.
Kegiatan ini sejalan dengan program pemulihan pariwisata di masa pandemi diarahkan untuk dua hal, yaitu pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
"Jadi mari kita angkat potensi pariwisata agar tetap bertahan akibat badai pandemi," demikian Buralimar.