Batam (ANTARA) - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi meminta pertanggungjawaban dari kontraktor berkenaan dengan robohnya plafon Masjid Tanwirun Naja atau Masjid Tanjak.

"Saya sudah mendapat laporannya dan saya akan cari kontraktornya. Saya akan minta pertanggungjawaban," katanya di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis.

Rudi juga sudah meminta Satuan Pemeriksa Intern (SPI) untuk memeriksa keseluruhan bangunan Masjid Tanjak untuk mengetahui penyebab plafon roboh.

"Kenapa bisa roboh? Apakah karena hujan lalu dia lapuk, atau besinya yang tidak kuat. Nanti itu akan dilaporkan ke saya," katanya.

Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan bahwa Masjid Tanjak ditutup untuk umum selama pelaksanaan perbaikan kerusakan bangunan masjid.

"Ini masih tanggung jawab dari kontraktor, karena masih dalam masa pemeliharaan," kata dia.

Dia mengemukakan kemungkinan plafon Masjid Tanjak roboh karena menjadi lembab dan rapuh akibat hujan yang mengguyur Kota Batam.

Masjid Tanjak baru diresmikan oleh Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 24 Juni 2022.

Masjid dengan aneka ornamen khas Melayu itu telah menjadi salah satu daerah tujuan wisatawan di Kota Batam.

 


Pewarta : Ilham Yude Pratama
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024