Bintan, Kepulauan Riau (ANTARA) - Festival Keter dan Lomba Perahu Jong akan digelar Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau di Kampung Keter, Kelurahan Tembeling, Kecamatan Teluk Bintan pada 3 s.d 5 Maret 2023.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan Arif Sumarsono di Tanjungpinang, Kamis (2/3/2023), mengatakan, Festival Keter dan Lomba Perahu Jong itu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
Perahu Jong merupakan perahu layar ukuran mini yang berlayar tanpa nakhoda. Perahu Jong berlayar ketika ada gelombang, sedangkan arahnya bergantung dengan arah angin.
"Perahu Jong merupakan permainan tradisional yang perlu dilestarikan," ucapnya.
Menurut dia, Festival Keter dan Lomba Perahu Jong merupakan kegiatan pariwisata yang dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan itu sempat terhenti sejak 2020-2023 karena pandemi COVID-19.
Panitia membagi lima kategori dalam perlombaan Perahu Jong. Lomba Perahu Jong ukuran besar dibuka untuk umum diikuti 97 orang, Perahu Jong sedang 95 orang, Perahu Jong besar untuk masyarakat lokal 33 orang, Perahu Jong sedang untuk lokal 35 orang, dan Perahu Jong ukuran kecil diikuti 11 orang peserta.
Panitia menyiapkan hadiah yang menarik untuk pemenang lomba tersebut.
Festival Keter dan Lomba Perahu Jong juga menampilkan tim dari Jong Race Utara, permainan tradisional dan bazar kuliner.
"Tahun ini genap kelima kali kami selenggarakan kegiatan ini. Kegiatan pariwisata tersebut sekaligus melestarikan budaya lokal," katanya.
Arif mengemukakan penonton lomba Perahu Jong biasanya lebih dari 1.000 orang, termasuk wisatawan dari berbagai daerah dan berbagai negara. Festival ini menarik sehingga dilaksanakan selama tiga hari.
"Tentu kegiatan ini memberi dampak positif terhadap sektor pariwisata dan pelestarian tradisi melayu," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan Arif Sumarsono di Tanjungpinang, Kamis (2/3/2023), mengatakan, Festival Keter dan Lomba Perahu Jong itu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
Perahu Jong merupakan perahu layar ukuran mini yang berlayar tanpa nakhoda. Perahu Jong berlayar ketika ada gelombang, sedangkan arahnya bergantung dengan arah angin.
"Perahu Jong merupakan permainan tradisional yang perlu dilestarikan," ucapnya.
Menurut dia, Festival Keter dan Lomba Perahu Jong merupakan kegiatan pariwisata yang dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan itu sempat terhenti sejak 2020-2023 karena pandemi COVID-19.
Panitia membagi lima kategori dalam perlombaan Perahu Jong. Lomba Perahu Jong ukuran besar dibuka untuk umum diikuti 97 orang, Perahu Jong sedang 95 orang, Perahu Jong besar untuk masyarakat lokal 33 orang, Perahu Jong sedang untuk lokal 35 orang, dan Perahu Jong ukuran kecil diikuti 11 orang peserta.
Panitia menyiapkan hadiah yang menarik untuk pemenang lomba tersebut.
Festival Keter dan Lomba Perahu Jong juga menampilkan tim dari Jong Race Utara, permainan tradisional dan bazar kuliner.
"Tahun ini genap kelima kali kami selenggarakan kegiatan ini. Kegiatan pariwisata tersebut sekaligus melestarikan budaya lokal," katanya.
Arif mengemukakan penonton lomba Perahu Jong biasanya lebih dari 1.000 orang, termasuk wisatawan dari berbagai daerah dan berbagai negara. Festival ini menarik sehingga dilaksanakan selama tiga hari.
"Tentu kegiatan ini memberi dampak positif terhadap sektor pariwisata dan pelestarian tradisi melayu," katanya.