Batam (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kepulauan Riau siap mengkampanyekan penggunaan cabai kering untuk masakan sebagai upaya menekan inflasi pada komoditas cabai segar.
Ketua Tim Penggerak PKK Kepri Dewi Kumala Sari di Batam, Sabtu mengatakan selain sebagai upaya menekan inflasi daerah, penggunaan cabai kering dalam masakan juga memberikan inovasi baru bagi ibu-ibu rumah tangga dalam menghadirkan olahan menu makanan keluarga.
"Hal ini tentunya akan kami sosialisasikan dan dikampanyekan kepada anggota PKK lainnya, kemudian kepada ibu-ibu yang merupakan ujung tombak di dapur, yang biasanya memasak untuk keluarga dan memberikan gizi terbaik. Mudah-mudahan mereka bisa menggunakan cabai kering dalam masakan mereka," kata Dewi.
Baca juga: Polda Kepri gencarkan sosialisasi ke pelajar selama Operasi Patuh Seligi 2023
Menurut dia, cabai kering juga dapat membuat masakan menjadi enak, sama halnya seperti menggunakan cabai segar.
Selain itu, komoditas teri khas Kepri yang berasal dari setiap kabupaten/kota juga dapat dijadikan penyedap rasa makanan.
Dengan begitu, Dewi mengharapkan seluruh masyarakat, terutama untuk kaum ibu-ibu dapat memanfaatkan teri sebagai item utama untuk dikombinasikan dalam masakan.
Baca juga: BI Kepri dan BTP catatkan rekor MURI sajian sambal teri terbanyak
"Kita harap ke ibu-ibu bahwa ke depannya dapat memanfaatkan teri sebagai item utama dalam masakan, yang juga merupakan sebagai zat penyedap rasa untuk makanan. Bisa dengan dihaluskan ataupun utuh," ujar Dewi.
Diberitakan, Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) yang berkolaborasi bersama dengan Batam Tourism Polytechnic (BTP) menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), setelah berhasil menyiapkan sajian sambal teri terbanyak menggunakan cabai kering.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri Adidoyo Prakoso, di Batam, Sabtu, mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk upaya serta mendukung pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kepri.
Baca juga: 100 UMKM terlibat dalam Festival Pekan Heboh ke-4 di Batam
Ia mengatakan dalam pembuatan sambal teri melibatkan sekitar 180 orang yang terdiri dari masyarakat dan mahasiswa BTP.
"Jadi ini adalah bentuk program pengendalian inflasi, salah satunya dengan mengampanyekan produk-produk olahan. Dan hari ini kami menyiapkan sebanyak 1.409 kemasan sambal teri yang dimasak menggunakan cabai kering," kata Adidoyo.
Baca juga: Pelindo Tanjungpinang layani 5.500 penumpang per hari