Batam (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepulauan Riau mencatat perekonomian provinsi itu pada triwulan II 2023 tumbuh positif sebesar 5,04 persen (yoy).
Kepala Perwakilan BI Kepri Suryono di Batam, Kamis mengatakan meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,51 persen (yoy), tetapi pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi di wilayah Sumatera secara kumulatif sebesar 5,77 persen (ctc).
"Dan lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan wilayah Sumatera sebesar 4,90 persen (yoy) atau 4,84 persen (ctc), namun lebih rendah dari Nasional sebesar 5,17 persen (yoy)," kata Suryono.
Ia menjelaskan peningkatan perekonomian di Kepri disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya mobilitas masyarakat yang sudah kembali longgar, aktivitas ekonomi yang bertambah, peningkatan pada sektor pariwisata, dimana Kepri merupakan provinsi ketiga dengan kunjungan terbanyak setelah Bali dan Jakarta.
Baca juga:
BI Kepri optimalkan Gerai Pangan dan Koperasi guna kendalikan inflasi
BI Kepri hadirkan layanan penukaran uang rusak di Cernival
"Kemudian investasinya, konsumsi rumah tangga juga naik, percepatan realisasi belanja walaupun di Kepri memang perlu terus didorong supaya di akhir tahun mencapai target," ujar dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan akselerasi pertumbuhan disebabkan oleh komponen konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) / investasi, dan net ekspor.
Menurutnya, pangsa komponen investasi yang cukup tinggi dipengaruhi oleh upaya pelaku usaha dalam meningkatkan kapasitas produksi maupun realisasi belanja infrastruktur oleh pemerintah.
"Selain itu, kinerja net ekspor di Kepri yang tumbuh terakselerasi disebabkan oleh penurunan total impor yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan total ekspor," kata Suryono.
Baca juga:
BI Kepri upaya tingkatkan ekosistem pembayaran digital
BI Kepri sudah edarkan uang Rp5 triliun hingga Juli
Terkait Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 Kota di Provinsi Kepri pada triwulan II 2023, ia menjelaskan hal tersebut menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 2,64 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,77 persen (yoy).
"Hal itu terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas pangan, transportasi dan makanan jadi," ujarnya
Suryono menambahkan penurunan harga komoditas pangan antara lain aneka sayuran seperti aneka cabai, minyak goreng, dan aneka sayuran seperti bayam dan kangkung seiring dengan perbaikan terhadap pasokan komoditas tersebut.
Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang terima penghargaan dari BKKBN karena turunkan stunting
Sekda sebut Kepri masih punya pekerjaan rumah turunkan kasus stunting
Demi perkuat alutsista laut Indonesia, TNI AL resmikan dua kapal perang
BPJS Kesehatan sebut sejumlah warga Kepri sudah terdaftar JKN-KIS
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perekonomian Kepri triwulan II 2023 tumbuh positif 5,04 persen