Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat kasus kebakaran sepanjang Januari hingga September 2023 didominasi kebakaran lahan sebanyak 77 kejadian.

"Jumlah kasus kebakaran selama 2023 sekitar 107 kejadian, didominasi kebakaran lahan, sisanya kebakaran rumah, rumah makan, hingga kendaraan," kata Kepala DPKP Tanjungpinang, Agustiawarman, di Tanjungpinang, Rabu.

Ia menyebut titik-titik kebakaran lahan yang ditangani DPKP tahun ini tersebar di tiga wilayah yaitu Kampung Bugis, Senggarang, dan Pulau Dompak. Mayoritas, kata dia, ialah lahan terbuka, seperti area pusat Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kepri di Pulau Dompak.

"Ada juga lahan milik warga yang terbakar," ungkapnya.

Baca juga:
FKDM Kota Batam gandeng Densus 88 beri pemahaman warga bahaya radikalisme

Pemkab Natuna latih pengusaha agar berdaya saing

Penyebab kebakaran lahan berbeda-beda, kata dia, antara lain ada yang sengaja dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan maksud membuka lahan atau kebun saat cuaca panas.

Selain itu ada pula unsur ketidaksengajaan, misalnya akibat pembuangan puntung rokok sembarangan atau membakar sampah tapi tidak terkendali, sehingga memicu kebakaran yang lebih besar.

Oleh karena itu Agustiawarman mengimbau agar warga meningkatkan kesadaran dengan tidak membuka lahan atau kebun dengan cara dibakar.

Ia turut mengimbau warga yang biasa membereskan sampah di pekarangan dengan cara dibakar supaya lebih berhati-hati, karena bisa menimbulkan kebakaran yang lebih luas apalagi di tengah musim panas saat ini.

Baca juga:
Pemkab Natuna minta desa bentuk satgas pelindungan perempuan dan anak

Kepri raih peringkat pertama pemanfaatan aplikasi Srikandi secara nasional

"Kewaspadaan seperti ini harus ditingkatkan warga supaya tidak melakukan pembakaran sembarangan, karena dapat merembet ke benda-benda di sekitarnya," ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan untuk kondisi kebakaran hutan di Tanjungpinang sepanjang tahun 2023 relatif rendah, sebab daerah ini memang minim kawasan hutan. Tercatat cuma ada dua kawasan hutan lindung di kawasan ibukota Provinsi Kepri tersebut.

"Dua hutan lindung kita masih aman dari kebakaran hutan dan lahan," ucap Agustiawarman.

Baca juga:
Pemkot segera senyempurnakan Batam Kota Cerdas

Baznas Kepri salurkan beasiswa pendidikan Rp1,2 miliar pada 2023

KPU Kepri fokuskan pengiriman logistik pemilu ke pulau-pulau terluar

Bapenda Kepri sebut pemutihan pajak upaya validasi data kendaraan bermotor

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024