Subang (ANTARA) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi terhadap kecelakaan bus pariwisata Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya membentuk tim untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan bus yang terguling pada Sabtu (11/5) pukul 18.45 WIB.

"Kami sesuai tugasnya dan tupoksinya menginvestigasi kecelakaan, mencari penyebab teknis dari kecelakaan ini untuk nantinya memberikan rekomendasi agar kecelakaan yang sama tidak berulang lagi," kata Soerjanto di Subang, Ahad.

Baca juga: Enam korban kecelakaan bus karyawisata Subang dimakamkan di TPUI Parung Bingung Depok

Soerjanto menjelaskan untuk fokus investigasi kali ini akan lebih mengarah kepada fungsi kelaikan pada bus, agar kedepan tidak lagi mengalami kendala teknis.

"Untuk teknis, kami akan mengecek kendaraan ini kenapa secara teknis mengalami rem blong," katanya.

Menurut dia, pihaknya saat ini tengah mengumpulkan data hingga keterangan saksi untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.

Baca juga: Pemkot Depok siapkan 10 liang lahat korban kecelakaan bus

"Setelah data terkumpul, kami dalami masalah bus nya, kemungkinan yang menjadi hal untuk disampaikan adalah masalah perbaikan sistem secara menyeluruh," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan menyatakan bahwa hasil sementara dari olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan bus terguling tersebut.

Baca juga:
Polisi tidak ditemukan jejak rem saat kecelakaan bus terguling di Ciater

Sopir bus terguling di Ciater Subang selamat dari kecelakaan

Wali Kota Depok: 11 orang meninggal dalam kecelakaan Subang

Bus rombongan pelajar SMK Depok terguling di Ciater



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KNKT lakukan investigasi kecelakaan bus terguling di Ciater

Pewarta : Rubby Jovan Primananda
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024