Batam (ANTARA) - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto meninjau full konversi pembangunan kapal tanker menjadi FPSO Marlin Natuna.

"FPSO ini dibangun untuk peningkatan produksi gas dan direncanakan akan sail away (berlayar) pada Agustus, dan digunakan pada saat proyek Forel Onstream di kuartal empat 2024,” ujar Dwi, dikonfirmasi ANTARA dari Batam, Kepulauan Riau, Kamis.

Proyek konversi kapal tanker menjadi Floating Storage Production and Offloading (FPSO) atau unit penyimpanan dan pembongkaran produksi migas terapung itu dilakukan untuk menampung minyak gas bumi proyek forel yang dihasilkan dari Natuna, Kepulauan Riau.

Baca juga: Rumah BUMN Batam dorong UMKM Kepri tembus pasar global

FPSO ini memiliki kapasitas produksi 250 Ribu BOPD, diberi nama FPSO Marlin Natuna. Dwi menjelaskan bahwa proses konversi kapal tersebut sudah mencapai 80 persen.

Proyek konversi kapal tanker ke FPSO ini merupakan proyek yang pertama kali dikerjakan di Indonesia, dilakukan oleh pekerja lokal dan telah masuk pada fase Commissioning atau fase pengetesan secara parsial.

Dwi mengatakan bahwa pembangunan atau koversi Kapal Tangker ke FPSO ini merupakan bagian dari upaya penting SKK Migas dan KKKS Medco Energi meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas guna mendukung ketersediaan energi nasional.

Baca juga:
Pantarlih Natuna berhasil mutakhirkan 70 persen DP4

Sinyal XL Axiata jangkau puluhan pulau terpencil di Kepri



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala SKK Migas tinjau pembangunan FPSO Marlin Natuna

Pewarta : Putu Indah Savitri
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024