FPSO Marlin Natuna siap berlayar mendukung ketahanan energi nasional

id SKK MIGAS,MEDCO,FPSO MARLIN NATUNA,LAPANGAN NATUNA,MIGAS,Floating Storage Production and Offloading,skk migas,kkks,Marlin Natuna ,Forel-Bronang,natuna

FPSO Marlin Natuna siap berlayar mendukung ketahanan energi nasional

Floating Storage Production and Offloading (FPSO) Marlin Natuna. ANTARA/Benardy Ferdiansyah

Batam, Kepulauan Riau (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd. (Medco E&P) menyatakan Floating Storage Production and Offloading (FPSO) Marlin Natuna siap berlayar guna mendukung ketahanan energi nasional.

Marlin Natuna merupakan proyek konversi kapal tanker pertama menjadi FPSO di Indonesia. FPSO Marlin Natuna yang memiliki kapasitas produksi 250.000 barel itu akan menampung minyak bumi dari proyek Forel di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Proyek Forel merupakan proyek minyak terbesar yang akan onstream di 2024 dengan perkiraan produksi sebesar 10.000 barel minyak per hari (BOPD).

"Saya bilang masterpiece karena memang ini yang pertama di Indonesia yang merupakan karya kita semua dan tentunya yang saya banggakan jajaran manajemen dari SKK Migas. Sail away (berlayar) ini bukan akhir, bukan ujung dari proyek pengembangan lapangan ini, tetapi memang bagian-bagian akhir di mana masih ada pekerjaan besar terkait dengan integrasi nanti dilakukan di Lapangan Natuna," kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo melalui tayangan video dari Jakarta saat acaraThe Sail Away Ceremony of Indonesia 1st FPSO Conversion Project FPSO Marlin Natuna.

Acara itu dilakukan di Kantor Pusat Medco E&P, Jakarta dan PaxOcean Pertama Shipyard, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin.

Seremoni FPSO Marlin Natuna tersebut dihadiri oleh jajaran SKK Migas, Medco E&P, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepri, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Kepri serta PT Hanochem Tiaka Samudera dan PT PaxOcean Batam yang menjadi pihak ketiga dalam pengerjaan proyek.

Wahju menjelaskan proyek Forel mencakup dua pekerjaan besar. Pertama, yaitu proyek pembangunan FPSO Marlin Natuna. Kedua ialah pembangunan rangkaian fasilitas produksi, di antaranya satu anjungan wellhead platform Forel yang akan digunakan untuk lima sumur produksi, satu sumur injeksi gas, dan dua sumur tambahan untuk produksi di masa depan.

Selanjutnya, satu anjungan wellhead platform Bronang untuk satu sumur produksi dan dua sumur cadangan.

Ia mengungkapkan fasilitas wellhead platform Forel, wellhead platform Bronang, dan instalasi pipa bawah laut tersebut sudah selesai dan menunggu FPSO Marlin Natuna untuk berlayar ke Laut Natuna dan dilanjutkan dengan tahapan integrated commissioning dari seluruh fasilitas produksi proyek Forel-Bronang.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FPSO Marlin Natuna siap berlayar dukung ketahanan energi nasional

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE