Tanjungpinang (ANTARA Kepri) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau mencatat Batam pada Desember 2011 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen.

"Kenaikan indeks harga konsumen dari 125,18 pada November 2011 menjadi 125,29 di bulan Desember menyebabkan Batam inflasi 0,09 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau Syafri Said di Tanjungpinang, Senin.

Ia mengatakan, inflasi pada Desember 2011 lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi bulan yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,61 persen.

Perubahan harga pada 67 komoditas menjadi pemicu terjadinya inflasi di Batam pada Desember 2011.

Ia mengatakan, sebanyak 46 komoditas mengalami kenaikan harga, di antaranya cabai merah, beras, rokok kretek filter, tomat, sayur, angkutan udara, sabun detergen bubuk, kol putih, rokok putih, buncis, sawi hijau, cabai hijau, kangkung, gula pasir, cabai rawit, biskuit, dan telur ayam ras.

Sebaliknya, kata dia, tercatat 21 komoditas lainnya mengalami penurunan harga, antara lain daging ayam ras, ikan selar, kacang panjang, emas perhiasan, bayam, kentang, ketimun, jeruk, telepon seluler, anggur, tomat buah, ikan tongkol, dan wortel.

Sementara berdasarkan indeks harga konsumen, inflasi di Batam disebabkan kenaikan harga kelompok bahan makanan 0,19 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar  0,08 persen, kelompok kesehatan 0,10 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan  0,06 persen.

"Sebaliknya, kelompok sandang justru mengalami penurunan indeks sebesar 0,63 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan indeks dibanding bulan sebelumnya," katanya.

Laju inflasi tahun kalender (Januari - Desember) 2011 di Kota Batam sebesar 3,76 persen,  lebih rendah dibanding periode  sama tahun sebelumnya yang mencapai 7,40 persen.

(KR-NP/E005)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024