Natuna (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau meluncurkan program Pustaka Keliling-Cerita Dari Siswa (Pusling-Cerdas) guna meningkatkan literasi pelajar sekolah dasar (SD).
Kepala Disperpusip Kabupaten Natuna Erson Gempa Afriandi dikonfirmasi dari Natuna, Jumat, mengungkapkan program ini tidak sekadar membawa buku-buku ke sekolah yang dikunjungi, tetapi juga menerapkan metode pembelajaran interaktif yang melibatkan siswa secara aktif.
Dia mengemukakan kata "cerdas" pada standar operasional prosedur (SOP) program ini merupakan inovasi yang diterapkan pada kelompok pelajar kelas 1-3 SD.
Metode yang digunakan pada pelajar kelas 4-5 SD, yakni dengan meminta pelajar membaca buku cerita yang mereka pilih atau minati, kemudian menceritakan kembali kepada rekan-rekannya tentang isi buku yang dibaca.
"Jika pesertanya dari pelajar kelas 1-3 SD, maka konsep kegiatan pembelajaran yang diterapkan berupa membaca dan menyaring, di mana para siswa hanya mendengarkan petugas pustaka membaca atau menceritakan buku dongeng, kemudian siswa diberikan pertanyaan seputar cerita di buku yang dibaca tadi, siswa yang bisa menjawab dengan benar (dan siswa yang dianggap bagus dalam membacakan cerita khusus untuk anak kelas 4-5) akan mendapatkan hadiah dari petugas, selanjutnya di akhir kegiatan siswa akan diajak melakukan outbond ringan dan menyanyikan lagu pusling-cerdas bersama," ucap dia.
Ia menjelaskan konsep program Pusling-Cerdas merupakan pembelajaran di luar ruangan yang dibuat menyenangkan dan hanya diterapkan ke pelajar SD.
Untuk pelajar taman kanak-kanak, sekolah tingkat lanjutan pertama (SLTP), dan sekolah lanjutan tingkat akhir (SLTA) diberikan program yang berbeda yakni inovasi Edu Wisata.
Pada program ini siswa diajak berkunjung ke perpustakaan daerah, kemudian diberikan pembelajaran yang sudah disiapkan petugas.
Baca juga: BP2D Kepri sebut pengusiran nelayan Batam jadi atensi bersama
"Program Pusling-Cerdas ini mulai efektif berjalan mulai Juli hingga Desember 2024 dan telah dilakukan di 12 sekolah dasar di wilayah Pulau Bunguran Besar, sedangkan untuk program Edu Wisata sudah berjalan selama satu tahun dan kedua program ini dirancang untuk mendorong minat baca dan keterampilan bercerita serta meningkatkan literasi pelajar," ujar dia.
Lagu pada program inovasi Pusling-Cerdas merupakan ciptaan Erson. Lagu ini dibuat untuk membuat jenama program. Lirik lagu dibuat interaktif dan mendidik serta disesuaikan dengan jiwa anak-anak. Selain itu, aransemen musik dibuat gembira untuk memacu semangat anak.
"Aransemen musik yang gembira menjadi daya tarik tersendiri bagi pelajar saat menyanyikannya dan saat menyambut kedatangan mobil pustaka keliling setiap tiba di sekolah," ucap dia.
Baca juga: Kepri alami inflasi sebesar 2,09 persen tahun 2024
Komentar