Tanjungpinang (ANTARA) - Kapolresta Tanjungpinang, Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Pol Budi Santosa menyampaikan keberadaan Markas Komando (Mako) Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) semakin meningkatkan kinerja jajarannya dalam menjaga keamanan jalur perairan setempat.
"Apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada Pemprov Kepri atas hibah berupa satu unit bangunan yang diperuntukkan bagi Satpolairud Polresta Tanjungpinang," kata Kombes Budi usai peresmian gedung Mako Satpolairud di Pelantar I, Kota Tanjungpinang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan gedung tersebut dilakukan secara bertahap dalam tiga fase di atas tanah seluas 144 meter persegi, sementara luas bangunan ini mencapai 138 meter persegi.
Ia berharap peresmian Mako ini diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat pengamanan perairan Kepri dan menghadapi tantangan kejahatan lintas negara yang semakin kompleks di wilayah ini.
"Kehadiran Mako ini sangat penting karena Kepri berada di posisi yang sangat strategis, baik dari segi ekonomi maupun keamanan," ungkapnya.
Sementara, Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah menekankan pentingnya kehadiran Mako Satpolairud Polresta Tanjungpinang sebagai langkah strategis dalam mendukung upaya pengamanan wilayah Kepri, yang sebagian besar merupakan kawasan perairan.
Wilayah ini berbatasan langsung dengan beberapa negara dan menjadi salah satu jalur utama perdagangan laut internasional.
Kondisi ini memberikan banyak peluang, namun di sisi lain, juga menimbulkan tantangan besar, terutama dalam hal penegakan hukum.
"Kejahatan internasional seperti penyeludupan narkoba, perdagangan manusia, dan pencurian kekayaan laut menjadi ancaman nyata yang harus dihadapi," ujar Irjen Yan Fitri.
Ia juga menyoroti perkembangan zaman dan dinamika kejahatan yang semakin kompleks, yang menuntut peran aktif dari Satpolairud.
Dengan perubahan yang terjadi, maka peran Satpolairud sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum di laut sangatlah krusial.
Satpolairud bertanggung jawab dalam melaksanakan patroli, pencegahan, dan penindakan terhadap berbagai kejahatan lintas negara yang sering terjadi di perairan kita.
"Tanggung jawab besar ini tentunya membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, dan Mako ini akan menjadi pusat operasional yang strategis dalam mendukung tugas-tugas tersebut," ujarnya.
Yan Fitri juga berharap keberadaan Mako Satpolairud ini dapat mengembalikan ketertiban dan suasana positif bagi masyarakat Tanjungpinang.
Ia juga meminta seluruh personel Satpolairud terus menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan, baik dalam hal keamanan maupun kebersihan.
"Saya berharap kehadiran Mako ini dapat menjadi titik awal menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan aman, tidak hanya dari segi penegakan hukum, tetapi juga dari aspek kebersihan dan kerapihan," katanya pula.
Baca juga:
Jumat ini masih harus tetap waspada potensi hujan angin di Kepri
Disbudpar Tanjungpinang optimalkan taman rekreasi untuk tarik wisatawan
"Apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada Pemprov Kepri atas hibah berupa satu unit bangunan yang diperuntukkan bagi Satpolairud Polresta Tanjungpinang," kata Kombes Budi usai peresmian gedung Mako Satpolairud di Pelantar I, Kota Tanjungpinang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan gedung tersebut dilakukan secara bertahap dalam tiga fase di atas tanah seluas 144 meter persegi, sementara luas bangunan ini mencapai 138 meter persegi.
Ia berharap peresmian Mako ini diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat pengamanan perairan Kepri dan menghadapi tantangan kejahatan lintas negara yang semakin kompleks di wilayah ini.
"Kehadiran Mako ini sangat penting karena Kepri berada di posisi yang sangat strategis, baik dari segi ekonomi maupun keamanan," ungkapnya.
Sementara, Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah menekankan pentingnya kehadiran Mako Satpolairud Polresta Tanjungpinang sebagai langkah strategis dalam mendukung upaya pengamanan wilayah Kepri, yang sebagian besar merupakan kawasan perairan.
Wilayah ini berbatasan langsung dengan beberapa negara dan menjadi salah satu jalur utama perdagangan laut internasional.
Kondisi ini memberikan banyak peluang, namun di sisi lain, juga menimbulkan tantangan besar, terutama dalam hal penegakan hukum.
"Kejahatan internasional seperti penyeludupan narkoba, perdagangan manusia, dan pencurian kekayaan laut menjadi ancaman nyata yang harus dihadapi," ujar Irjen Yan Fitri.
Ia juga menyoroti perkembangan zaman dan dinamika kejahatan yang semakin kompleks, yang menuntut peran aktif dari Satpolairud.
Dengan perubahan yang terjadi, maka peran Satpolairud sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum di laut sangatlah krusial.
Satpolairud bertanggung jawab dalam melaksanakan patroli, pencegahan, dan penindakan terhadap berbagai kejahatan lintas negara yang sering terjadi di perairan kita.
"Tanggung jawab besar ini tentunya membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, dan Mako ini akan menjadi pusat operasional yang strategis dalam mendukung tugas-tugas tersebut," ujarnya.
Yan Fitri juga berharap keberadaan Mako Satpolairud ini dapat mengembalikan ketertiban dan suasana positif bagi masyarakat Tanjungpinang.
Ia juga meminta seluruh personel Satpolairud terus menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan, baik dalam hal keamanan maupun kebersihan.
"Saya berharap kehadiran Mako ini dapat menjadi titik awal menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan aman, tidak hanya dari segi penegakan hukum, tetapi juga dari aspek kebersihan dan kerapihan," katanya pula.
Baca juga:
Jumat ini masih harus tetap waspada potensi hujan angin di Kepri
Disbudpar Tanjungpinang optimalkan taman rekreasi untuk tarik wisatawan