Natuna (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau berupaya meningkatkan kunjungan wisata ke wilayah setempat, melalui Kelompok Kerja Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (KK Sosek Malindo).
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Natuna Kardiman dikonfirmasi dari Natuna, Senin mengatakan, pada Sabtu (23/11/2024) di Singkawang, Kalimantan Barat, telah dibuka musyawarah sidang ke-37 Sosek Malindo tingkat Provinsi Kalimantan Barat-Peringkat Negeri Sarawak Malaysia.
di dalam sidang itu kata dia, peserta yang berasal dari berbagai daerah termasuk Kepulauan Riau membahas kerja sama dan peningkatan kerja sama di tiga bidang, meliputi, Bidang Sosial dan Budaya, Bidang Ekonomi, Perdagangan dan Perhubungan dan Bidang Keselamatan, Keamanan dan Perbatasan.
Untuk Bidang Sosial dan Budaya antara lain, pariwisata, farmasi, dan pemulangan jenazah, Bidang Ekonomi, Perdagangan dan Perhubungan meliputi lingkungan hidup, perdagangan, tenaga kerja, investasi dan asuransi, kemudian Bidang Keselamatan, Keamanan dan Perbatasan meliputi, optimalisasi pos lintas batas negara dan pencegahan serta pemberantasan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika antar negara.
Untuk Bidang Sosial dan Budaya antara lain, pariwisata, farmasi, dan pemulangan jenazah, Bidang Ekonomi, Perdagangan dan Perhubungan meliputi lingkungan hidup, perdagangan, tenaga kerja, investasi dan asuransi, kemudian Bidang Keselamatan, Keamanan dan Perbatasan meliputi, optimalisasi pos lintas batas negara dan pencegahan serta pemberantasan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika antar negara.
"Potensi pariwisata dan Geopark Natuna di perbatasan antara Kuching-Malaysia dengan Serasan-Indonesia merupakan isu strategis yang diangkat," ucap dia.
Ia menerangkan Pemerintah Indonesia secara bertahap telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Natuna.
Untuk Pemerintah Kabupaten Natuna sendiri lanjut dia, juga telah berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana di lokasi wisata daerah setempat.
Tujuannya adalah memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan.
"Kehadiran Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan menunjukkan bukti kesiapan border Natuna sebagai pintu masuk orang dan barang," ujar dia.
Namun lanjut dia, Natuna masih mendapatkan kendala dalam meningkatkan wisatawan, sebab akses dari dan ke Natuna masih tergolong mahal.
Natuna kata dia, merupakan wilayah kepulauan, untuk menuju ke daerah ini wisatawan bisa menggunakan transportasi udara dan laut.
Untuk transportasi laut biaya yang diperlukan cukup murah yakni di bawah Rp1 juta, namun waktu yang diperlukan lumayan lama yakni paling cepat dua hari dua malam dari Pulau Bintan ke Natuna.
Sedangkan transportasi udara terbilang cepat hanya hitungan jam, namun biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp5 juta untuk pergi dan pulang, namun jika beruntung bisa mendapatkan harga tiket sebesar Rp3 juta untuk pergi dan pulang dari Batam ke Natuna.
"Kita harap kebijakan penurunan tiket pesawat yang katanya akan dilakukan pada Desember ini benar-benar terlaksana, sebab potensi peningkatan kunjungan wisatawan akan terjadi di Natuna," ucap dia.
Baca juga: Dispar Kepri sebut travel warning dari China perlu disikapi secara baik
Baca juga: Dispar Kepri sebut travel warning dari China perlu disikapi secara baik