Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kepada pada pejabat di tingkat menteri hingga pimpinan daerah untuk "berpuasa" ke luar negeri sehingga dapat menciptakan efisiensi anggaran untuk menyelesaikan program prioritas bagi rakyat.
"Tolonglah, ya, para menteri, puasa dulu, puasanya 5 tahun, kalau 5 tahun kita hemat 1,5 miliar dolar AS dari perjalanan saja," kata Prabowo dalam sambutannya membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur seperti dipantau lewat siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Pesan itu sejalan dengan keinginan Presiden untuk bisa melakukan efisiensi anggaran dari kegiatan-kegiatan yang dianggap seremonial atau selebrasi.
Kepala Negara lebih lanjut menjelaskan, khusus untuk perjalanan dinas luar negeri ternyata selama ini kegiatan tersebut telah memakan biaya senilai 3 miliar dolar AS setiap tahunnya.
Apabila hal itu bisa diefisiensikan hingga 50 persen, nilai anggaran yang besar tersebut menurut Prabowo bisa digunakan untuk menyelesaikan beragam program prioritas seperti infrastruktur dan makan bergizi gratis.
"Saya minta dikurangi 50 persen saja. Kalau bisa dikurangi 50 persen, artinya kita bisa menghemat Rp15 triliun. Rp15 triliun itu berapa bendungan, berapa irigasi, berapa SD bisa kita perbaiki, berapa anak sekolah bisa kita kasih makan," kata Prabowo.
Kepala Negara kemudian mengatakan bahwa efisiensi anggaran di pemerintahannya juga telah diteliti oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan para wakilnya.
Setelah diteliti, menurut Presiden ternyata banyak acara yang bersifat selebrasi atau seremonial bisa ditiadakan untuk kemudian anggaran yang ada difokuskan untuk program prioritas.
Diharapkan langkah serupa yaitu efisiensi anggaran dinas bisa ikut ditiru oleh para pemimpin daerah sehingga kepentingan rakyat bisa segera terpenuhi lewat realisasi program.
"Jadi saya mohon juga para gubernur terpilih, bupati terpilih, ketat, efisien, kurangi yang bersifat, tidak, kritis. Kritis untuk kepentingan rakyat, kritis kepentingan langsung. Tidak usah terlalu banyak seminar, kita sudah tahu kesulitan rakyat, sudah tahu," kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo Subianto memuji keberhasilan organisasi Islam, Muhammadiyah, dalam melahirkan para pemimpin bangsa, mulai dari Presiden Soekarno hingga Jenderal Soedirman.
"Itu pengaruh Muhammadiyah juga selain dakwah. Muhammadiyah juga menanamkan patriotisme, semangat, cinta tanah air, dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang luar biasa," katanya.Dari organisasi ini, kata Presiden Prabowo, lahir tokoh-tokoh besar, termasuk Presiden Soeharto, yang merupakan lulusan SD dan SMP Muhammadiyah.
Selain itu, juga ada Presiden Soekarno yang pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, serta Ibu Fatmawati yang juga keluarga dari pimpinan Muhammadiyah di Bengkulu.
Kepala Negara juga memberikan apresiasi tinggi kepada Muhammadiyah atas kontribusinya dalam membangun bangsa, khususnya melalui pendidikan, kesehatan, dan pembentukan karakter bangsa.
Ia menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi yang konsisten melahirkan tokoh-tokoh besar yang telah memimpin Indonesia.
“Muhammadiyah tidak hanya aktif dalam dakwah, tetapi juga memiliki peran strategis dalam pendidikan dan kesehatan," katanya.
Prabowo menyoroti bagaimana Jenderal Soedirman, meskipun tidak memiliki latar belakang militer formal, mampu memimpin perang kemerdekaan dengan gagasan dan strategi yang brilian.
Hal ini, menurut dia, menunjukkan kemampuan Muhammadiyah dalam membentuk individu dengan moral, patriotisme, dan cinta tanah air yang kuat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo minta para pejabat "puasa" dinas luar negeri untuk efisiensi