Natuna (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna Kepulauan Riau membagikan panduan penting menghadapi cuaca ekstrem kepada masyarakat, menyusul keluarnya peringatan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika saat dikonfirmasi dari Natuna Minggu mengatakan, langkah yang harus diambil yaitu dengan mempersiapkan perbekalan dan peralatan darurat seperti makanan, minuman, obatan-obatan, alat komunikasi dan alat lainnya yang dianggap penting, kemudian sebisa mungkin menghindari kegiatan di luar ruangan, memastikan rumah dan lingkungan sekitar aman dari risiko pohon tumbang dan selalu memperbarui informasi melalui BMKG dan BPBD Natuna.
Langkah-langkah ini penting untuk mengurangi risiko terhadap keselamatan jiwa selama cuaca ekstrem berlangsung.
"Kami mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktifitas melaut, khususnya di bagian Utara Natuna," katanya.
Ketika dihubungi secara terpisah Prakirawan BMKG Ranai Prabu Aditya mengatakan dalam sepekan ke depan Laut Natuna Utara diprediksi dilanda gelombang kategori sangat tinggi, yakni 4-6 meter.
Kondisi demikian berbahaya untuk pelayaran, sebab berpotensi besar menggulingkan dan merusak kapal, serta membahayakan nyawa para penumpang dan kru.
Ia menambahkan bahwa gelombang dengan kategori sedang hingga tinggi yaitu1.25-4 meter juga berpotensi terjadi di Perairan Natuna-Anambas, Perairan Subi-Serasan, Perairan Bunguran-Midai, dan Perairan Bunguran Pulau-Laut.
Selain gelombang, potensi kecepatan angin yang berkisar 15-25 knot juga bisa berdampak buruk terhadap keselamatan.
"Waspadai pula kecepatan angin berkisar 15-25 knot dan tinggi gelombang dalam kategori sedang, tinggi hingga sangat tinggi," katanya.
Ia menerangkan bahwa potensi hujan ringan hingga lebat juga berpotensi terjadi di seluruh wilayah Natuna, oleh karena itu masyarakat diminta waspada dan menunda aktivitas melaut.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Natuna akan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, angin kencang, serta longsor utamanya di wilayah-wilayah yang rawan terdampak dalam sepekan ke depan," ujarnya.