Wina (Antaranews Kepri) - Petisi untuk larangan merokok di bar dan restoran di Austria telah mengumpulkan 100.000 tanda tangan dalam waktu kurang dari tiga hari, yang berarti isu tersebut harus menjadi pertimbangan di parlemen.

Petisi itu diluncurkan Asosiasi Medis Austria (OeAeK) setelah pemerintah membatalkan satu larangan yang seharusnya diberlakukan pada Mei.

Larangan itu dibatalkan atas permintaan Partai Kebebasan Austria (FPOe), yang bergabung dalam pemerintahan sebagai mitra koalisi junior setelah pemilihan umum pada akhir tahun lalu.

Presiden asosiasi medis Thomas Szekeres mengatakan, petisi itu memiliki awal yang sensasional.

Petisi tersebut terbukti sangat populer hingga membuat pendaftaran tanda tangan di situs Kementerian Dalam Negeri harus dihentikan selama dua jam pada Jumat karena server kementerian kelebihan beban.

"Ini adalah pemungutan suara besar dan harus membuat politikus memikirkan kembali masalah ini," kata Szekeres.

"Kami akan terus mengumpulkan tanda tangan dan pernyataan dukungan agar terus meningkatkan tekanan," lanjutnya.

Baca juga: Pemkot Batam Batasi Ruang Gerak Merokok

Secara teori, perokok harus duduk di area merokok terpisah, walaupun hal ini tidak selalu diterapkan secara kaku, namun tidak ada area terpisah yang diperlukan di tempat yang lebih kecil dari 50 meter persegi jika pemiliknya senang membiarkan orang merokok di tempat.

30 persen orang dewasa Austria adalah perokok, menurut angka yang diterbitkan Eurostat, yang merupakan tingkat tertinggi ketiga di Uni Eropa.

Sekitar 13.000 orang Austria meninggal setiap tahun akibat dampak yang ditimbulkan dari merokok. Demikian AFP.

Pewarta : Sella Panduarsa Gareta
Editor : Kepulauan Riau
Copyright © ANTARA 2024