Batam (ANTARANews Kepri) - Masa tinggal wisatawan mancanegara di Kota Batam, Kepulauan Riau, menurun dari rata-rata 2,14 hari pada Januari-September 2017 menjadi 1,85 hari pada periode yang sama 2018.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di Batam, Jumat, mengatakan data menunjukkan, wisman hanya menginap semalam, sekadar menghabiskan akhir pekan.

"Meski rasanya tidak mungkin, tapi itulah datanya. Kami sendiri terus berupaya untuk meningkatkan masa tinggal wisman di Batam," kata Ardi.

Satu di antaranya, Pemkot Batam merancang konsep liburan di kampung dengan "home stay". Konsep itu di antaranya dikembangkan di pulau-pulau penyangga dengan melibatkan masyarakat setempat.

Pemkot akan menggandeng masyarakat untuk menjadikan rumahnya sebagai "home stay".

Menurut dia, Batam harus menawarkan konsep pariwisata yang berbeda, di antaranya "kembali ke alam" yang sedang banyak diminati wisman.

Konsep kembali ke alam cocok bagi pariwisata Batam yang banyak mengandalkan kunjungan wisman asal Singapura, dan warga negara lain yang tinggal di Negeri Singa itu.

"Dengan `home stay`, maka wisman tidak hanya beristirahat, tapi juga mempelajari budaya setempat, dan beraktivitas dengan warga. Dengan begotu, masa tinggal mereka akan lebih lama," kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Pemkot Batam itu.

Selain "home stay", ia mengatakan Pemkot juga mengembangkan wisata bawah laut di pulau-pulau penyangga, seperti Pulau Abang dan Pulau Rano.

"Untuk bisa mencapai pulau itu, lalu menikmati keindahan bawah laut dibutuhkan waktu yang panjang, jadi bisa menambah waktu tinggal wisman," kata Ardi.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik mencatat, angka kunjungan wisman ke Kota Batam sepanjang Januari-September 2018 meningkat 27,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari 1,48 juta kunjungan menjadi 1,89 juta kunjungan.

Namun, peningkatan angka kunjungan wisman itu tidak sejalan dengan lama tinggal pelancong asing di Batam, yang menurun dari 2,14 hari menjadi 1,85 hari.

Pewarta : YJ Naim
Editor : Rusdianto Syafruddin
Copyright © ANTARA 2024