Tanjungpinang (ANTARA) - Kementerian Pariwisata RI coret dua agenda pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dari kalender pariwisata nasional, yakni Festival Bahari Kepri (FBK) dan Batam International Culture Carnival (BICC) .
Sebelumnya kedua agenda tersebut masuk dalam Calender Of Event 2019 Indonesia, tapi kini tak lagi masuk dalam daftar agenda pariwisata nasional pada 2020 mendatang.
"Sebenarnya kami kecewa, karena FBK merupakan salah satu kegiatan yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar di Tanjungpinang, Kamis.
Kendati demikian, Buralimar menegaskan jika FBK tetap menjadi kalender event pariwisata Kepri. "Tahun depan FBK tetap dilaksanakan," katanya.
Buralimar menjelaskan, tahun 2019 ini ada tujuh kegiatan pariwisata Kepri yang masuk dalam kalender pariwisata nasional.
Namun pada 2020 mendatang, lanjut dia, Kemenpar RI hanya menetapkan lima kegiatan saja, yakni Bintan Triathlon, Ironman Bintan, Tour De Kepri, Festival Pulau Penyengat, dan Kenduri Melayu Kepri.
Kekecewaan dihapusnya dua kegiatan pariwisata Kepri dari kalender pariwisata nasional ini juga disampaikan Plt Gubernur Kepri, Isdianto. "Kami sedikit kecewa dengan tidak masuknya FBK ke dalam Calender Of Event 2020 mendatang," katanya.
Kendati demikian, Isdianto tetap optimistis hal itu tidak begitu berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kepri. Potensi yang dimiliki Kepri, kata dia, akan mendorong pihaknya untuk meningkatkan kualitas event yang mampu meningkatkan jumlah wisatawan dan perekonomian.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Pariwisata, Bidang Pemasaran Wisata dan Calender Of Event, Esti Reko Astuti mengatakan tidak masuknya FBK dalam Calender of Event Indonesia 2020 dikarenakan kuota iven yang ditetapkan pemerintah tidak bisa bertambah.
"Apalagi melihat perkembangan event pariwisata saat ini yang banyak, serta berbagai manfaatnya bagi peningkatan kunjungan wisatawan," tegasnya.
Kendati begitu, Esti mengapresiasi FBK Kepri menjadi salah satu penyumbang terbesar peningkatan jumlah wisman ke Kepri.
"Apalagi Kepri saat ini menjadi daerah ketiga kunjungan wisman terbaik se Indonesia," tambahnya.
Dia berharap FBK Kepri ke depannya dapat lebih ditingkatkan lagi, baik dari segi inovasi, kreatif, kuliner yang melambangkan ciri khas Melayu serta bagaimana FBK ini mampu menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.
Sebelumnya kedua agenda tersebut masuk dalam Calender Of Event 2019 Indonesia, tapi kini tak lagi masuk dalam daftar agenda pariwisata nasional pada 2020 mendatang.
"Sebenarnya kami kecewa, karena FBK merupakan salah satu kegiatan yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar di Tanjungpinang, Kamis.
Kendati demikian, Buralimar menegaskan jika FBK tetap menjadi kalender event pariwisata Kepri. "Tahun depan FBK tetap dilaksanakan," katanya.
Buralimar menjelaskan, tahun 2019 ini ada tujuh kegiatan pariwisata Kepri yang masuk dalam kalender pariwisata nasional.
Namun pada 2020 mendatang, lanjut dia, Kemenpar RI hanya menetapkan lima kegiatan saja, yakni Bintan Triathlon, Ironman Bintan, Tour De Kepri, Festival Pulau Penyengat, dan Kenduri Melayu Kepri.
Kekecewaan dihapusnya dua kegiatan pariwisata Kepri dari kalender pariwisata nasional ini juga disampaikan Plt Gubernur Kepri, Isdianto. "Kami sedikit kecewa dengan tidak masuknya FBK ke dalam Calender Of Event 2020 mendatang," katanya.
Kendati demikian, Isdianto tetap optimistis hal itu tidak begitu berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kepri. Potensi yang dimiliki Kepri, kata dia, akan mendorong pihaknya untuk meningkatkan kualitas event yang mampu meningkatkan jumlah wisatawan dan perekonomian.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Pariwisata, Bidang Pemasaran Wisata dan Calender Of Event, Esti Reko Astuti mengatakan tidak masuknya FBK dalam Calender of Event Indonesia 2020 dikarenakan kuota iven yang ditetapkan pemerintah tidak bisa bertambah.
"Apalagi melihat perkembangan event pariwisata saat ini yang banyak, serta berbagai manfaatnya bagi peningkatan kunjungan wisatawan," tegasnya.
Kendati begitu, Esti mengapresiasi FBK Kepri menjadi salah satu penyumbang terbesar peningkatan jumlah wisman ke Kepri.
"Apalagi Kepri saat ini menjadi daerah ketiga kunjungan wisman terbaik se Indonesia," tambahnya.
Dia berharap FBK Kepri ke depannya dapat lebih ditingkatkan lagi, baik dari segi inovasi, kreatif, kuliner yang melambangkan ciri khas Melayu serta bagaimana FBK ini mampu menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.