Tanjung Balai Karimun (ANTARA) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Alex Ng berharap setidaknya 10 persen wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Batam singgah mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Karimun.
"Pariwisata di Batam maju sekali. Kita berharap nanti 10 persen bisa ke Karimun," kata Alex Ng di sela acara open house Imlek di kediamannya di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
Alex Ng menilai sektor pariwisata Karimun masih lemah, sehingga pihaknya memiliki wacana bagaimana menggenjot kunjungan wisman ke kabupaten yang berjuluk Bumi Berazam ini.
"Nanti bagaimana kita buat pantai menjadi lebih bagus, ada tempat pemancingan, ada acara sepeda, atau panjat gunung (wisata alam Gunung Jantan)," kata dia.
Untuk itu, kata dia, perlu adanya koordinasi yang intensif di antara pemerintah daerah dengan pengelola kapal feri, pengelola hotel dan restoran.
"Harga-harga jangan terlalu mahal, seperti restoran, tiket kapal dan sebagainya," ujarnya.
Menurut dia, lesunya sektor pariwisata terlihat dari sepinya hunian hotel, bahkan ada beberapa hotel dan wisma yang tutup karena tamu sepi.
Dia menilai, obyek wisata di Karimun sebenarnya cukup bagus dan menjanjikan. Karimun, kata dia, memiliki obyek wisata pemandian air panas Tanjunghutan, Pantai Pelawan, Pantai Pongkar, air terjun mini di Desa Pongkar, dan obyek wisata bahari lainnya.
Dan tidak kalah menariknya, kata dia, Gunung Jantan yang bisa dikelola menjadi obyek wisata alam.
"Promosi obyek-obyek wisata itu perlu ditingkatkan dan dikemas dengan baik. Dan infrastrukturnya juga harus diperbaiki dan dilengkapi," ujar pria yang akrab disapa Cun Heng.
"Pariwisata di Batam maju sekali. Kita berharap nanti 10 persen bisa ke Karimun," kata Alex Ng di sela acara open house Imlek di kediamannya di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
Alex Ng menilai sektor pariwisata Karimun masih lemah, sehingga pihaknya memiliki wacana bagaimana menggenjot kunjungan wisman ke kabupaten yang berjuluk Bumi Berazam ini.
"Nanti bagaimana kita buat pantai menjadi lebih bagus, ada tempat pemancingan, ada acara sepeda, atau panjat gunung (wisata alam Gunung Jantan)," kata dia.
Untuk itu, kata dia, perlu adanya koordinasi yang intensif di antara pemerintah daerah dengan pengelola kapal feri, pengelola hotel dan restoran.
"Harga-harga jangan terlalu mahal, seperti restoran, tiket kapal dan sebagainya," ujarnya.
Menurut dia, lesunya sektor pariwisata terlihat dari sepinya hunian hotel, bahkan ada beberapa hotel dan wisma yang tutup karena tamu sepi.
Dia menilai, obyek wisata di Karimun sebenarnya cukup bagus dan menjanjikan. Karimun, kata dia, memiliki obyek wisata pemandian air panas Tanjunghutan, Pantai Pelawan, Pantai Pongkar, air terjun mini di Desa Pongkar, dan obyek wisata bahari lainnya.
Dan tidak kalah menariknya, kata dia, Gunung Jantan yang bisa dikelola menjadi obyek wisata alam.
"Promosi obyek-obyek wisata itu perlu ditingkatkan dan dikemas dengan baik. Dan infrastrukturnya juga harus diperbaiki dan dilengkapi," ujar pria yang akrab disapa Cun Heng.