Bintan (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau mencatat jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang yang dikelola PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) Galang Batang tinggal 1.194 orang.
Kepala Disnaker Bintan Indra Hidayat di Bintan, Senin, memastikan tidak ada TKA yang keluar masuk Bintan sejak akhir Mei 2021.
"Jumlah TKA yang sudah pulang ke negaranya sebanyak 944 orang setelah kontrak kerja selesai," ujarnya.
Indra mengemukakan jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja di-PT BAI sekitar dua ribu orang. Ribuan pekerja lokal lainnya yang sempat bekerja di perusahaan kontraktor yang bekerja sama dengan PT BAI, sudah tidak lagi bekerja.
"Ada sejumlah kontraktor yang sudah selesai bekerja di kawasan yang dikelola PT BAI sehingga karyawannya tidak lagi bekerja di kawasan itu," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan penggunaan tenaga lokal juga menjadi utama agar manfaat dari KEK Galang Batang dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Keberhasilan KEK, menurut dia, tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah.
Pemda akan terus mendukung pengembangan KEK, khususnya terkait dengan perizinan daerah serta insentif pajak daerah dan retribusi daerah sesuai amanat UU Cipta Kerja.
"Dengan komitmen investasi dan realisasi pembangunan yang cepat, KEK Galang Batang akan fokus pada industri manufaktur modern, seperti industri hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik modern yang ramah lingkungan dengan didukung lokasi geografis yang sangat baik untuk berintegrasi ke dalam rantai pasok industri global," ujar dia.
Ansar menaruh harapan bahwa KEK mampu menjadi mesin pemulihan ekonomi Kepri bahkan nasional untuk bangkit dari dampak pandemi COVID-19 dan sekaligus menjadi instrumen pendorong daya saing Indonesia di tengah arah ekonomi global pascakrisis.
Awal Juli 2021, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melepas ekspor perdana 70 ribu ton Smelter Grade Alumina (SGA) KEK Galang dengan nilai 21 juta dolar AS ke Malaysia di PT BAI Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Menurut dia, ekspor ini merupakan bagian dari target ekspor tahun pertama sebesar satu juta ton/tahun dengan nilai ekspor 300 juta dolar AS. Ekspor ini akan ditingkatkan sehingga pada tahun kedua target ekspor menjadi 2 juta ton/tahun dengan nilai ekspor sebesar 600 juta dolar AS.
“Saya harapkan langkah ekspor KEK Galang Batang ini dapat dijadikan contoh bagi KEK lain di Tanah Air,” ungkap Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dari Jakarta.
Berita Terkait
Enam RT di Jakarta Utara terendam banjir rob
Sabtu, 14 Desember 2024 12:18 Wib
Dua cagar budaya Kota Batam resmi ditetapkan di tingkat Provinsi Kepri
Sabtu, 14 Desember 2024 11:14 Wib
Disbudpar Batam tetapkan 5 cagar budaya baru di tahun 2024
Sabtu, 14 Desember 2024 10:19 Wib
Gara-gara cemburu, seorang wanita di Bekasi di siram air keras
Sabtu, 14 Desember 2024 10:07 Wib
Polda Sumsel tangani kasus penganiayaan dokter koas
Sabtu, 14 Desember 2024 7:52 Wib
Kodim 0318 Natuna uji coba makan bergizi gratis di SD
Sabtu, 14 Desember 2024 6:08 Wib
Gubernur: Makan Bergizi Gratis di Kepri perlu formulasi khusus
Jumat, 13 Desember 2024 19:07 Wib
BWSS IV Batam verifikasi bencana banjir di Pulau Tiga Barat
Jumat, 13 Desember 2024 16:19 Wib
Komentar