Batam (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Batam Kepulauan Riau menyebutkan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan moda semi daring (online) sebagai salah satu antisipasi mengurangi tingkat kegagalan saat asesmen, terutama untuk sekolah di wilayah pulau penyangga.
"Ini bukan hanya jaringan online murni, tapi semi online. Jadi artinya materi-materi dari online ditarik keluar, lalu disimpan ke server. Makanya opsi paling aman itu untuk wilayah hinterland menggunakan moda semi online," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan di Batam, Selasa.
Ia menjelaskan pada ANBK tingkat SMP terdapat 118 sekolah yang melaksanakan secara daring dan 75 sekolah secara semi daring.
Baca juga:
Polresta Barelang salurkan bansos sembako kepada nelayan
Polresta Barelang salurkan bansos sembako kepada nelayan
"Semi online lebih aman, karena ANBK ini dilaksanakan serentak secara nasional. kalau internet tidak lancar, jadi mengganggu keberhasilan ANBK," kata dia.
Lebih lanjut Hendri mengatakan setiap sekolah banyak belajar dari pengalaman pelaksanaan ANBK tahun 2021 untuk dapat mengurangi tingkat kegagalan pada asesmen tahun 2022.
"Tahun 2021 banyak gangguan karena jaringan internet. Tentu sekolah belajar dari ANBK 2021 untuk mengurangi tingkat kegagalan pada tahun ini," ujar Hendri.
Dalam pelaksanaan ANBK pada tingkat SMP terdapat 6.317 siswa yang diikuti dari 193 sekolah.
Dengan rincian 180 sekolah melaksanakan secara mandiri atau di sekolah masing-masing, dan 13 sekolah lainnya masih menumpang di sekolah terdekat.
Baca juga:
BP Batam ingatkan pelaku usaha agar pengajuan RPBK 2023 sesuai kuota
Disdik sebut jaringan internet saat ANBK 2022 di Kota Batam lancar
Komentar