DBD di Batam capai 671 kasus selama Januari-September 2022

id Kasus DBD,Batam,Kepri

DBD di Batam capai 671 kasus selama Januari-September 2022

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari (ANTARA/Melda Sari)

Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau, melaporkan sejak Januari hingga September 2022 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu mencapai 671 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari mengatakan kasus DBD tersebut mengalami peningkatan di beberapa bulan terakhir.

"Sampai hari ini sudah 671 kasus. Meningkatnya di bulan-bulan ini. Faktor utama karena curah hujan tinggi," ujarnya di Batam Kepulauan Riau, Rabu.

Dari data kasus DBD Dinas Kesehatan Kota Batam, bulan Januari 2022 tercatat sebanyak 85 kasus, Februari sebanyak 65 kasus, Maret 75 kasus, April 62 kasus, Mei 65 kasus, Juni 71 kasus, Juli 98 kasus, Agustus 89 kasus dan September 61 kasus dengan total keseluruhan 671 kasus.

Dari jumlah tersebut, menurutnya, kasus DBD di Kota Batam masih terbilang aman karena belum melewati batas Inciden Rate 49 per 100 ribu jiwa.

"Masih terbilang aman. Karena insiden 'rate'-nya di bawah 49/100 ribu penduduk. Wilayah yang tertinggi ada di kecamatan Batam Kota," ucapnya.

Meski tergolong aman, ia tetap mengimbau masyarakat agar senantiasa melakukan langkah pencegahan sebagaimana surat edaran pemerintah Kota Batam.

Dalam surat edaran itu tertulis, meminta masyarakat mewaspadai peningkatan kasus DBD dengan melakukan langkah 3M Plus yakni menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti bak mandi, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, tempayan dan lain lain, serta mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti: botol bekas, ban bekas dan lain lain.

Kemudian memantau wadah air yang dapat menjadi tempat pengembangbiakan nyamuk aedes aegypti, mengganti air vas bunga seminggu sekali, mengeringkan air di alas pot bunga, memperbaiki saluran air dan lain-lain.

Segera membawa kerabat atau saudaranya ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama atau melaporkan apabila ada terkena DBD.

"Kami juga mengimbau agar melakukan gotong royong setiap minggunya. Intinya ada di masyarakat," kata Melda.

Dinkes Batam melalui Puskemas juga terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat perihal DBD tersebut.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE