Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat pasokan minyak goreng merek MinyaKita terbatas di pasaran, sementara produk tersebut diminati masyarakat, karena harganya relatif murah.
"Ketersediaan MinyaKita memang terbatas," kata Kepala Bidang Stabilisasi Harga Muhammad Endy Febri di Tanjungpinang, Kepri, Jumat.
Ia menyebut dari hasil inspeksi mendadak atau sidak bersama aparat keamanan TNI dan Polri di beberapa gudang distributor minyak goreng di Tanjungpinang, Kamis (9/2/2023), hasilnya pasokan MinyaKita masih tersedia di salah satu gudang distributor, PT Prima Bintan Muliatama di kompleks pergudangan Kilometer 6 Tanjungpinang.
Baca juga:
Kepri miliki stok vaksin COVID-19 jenis Pfizer 10 ribu dosis
TNI AL bersama warga bersihkan pantai usai angin kencang di Midai Natuna
Namun demikian, menurut dia, jumlah stok MinyaKita di gudang distributor tersebut makin berkurang, karena sudah diedarkan di pasaran sejak Januari 2023.
"Harapan kita dalam dua minggu ke depan, MinyaKita sudah masuk lagi ke Tanjungpinang. Sejumlah distributor mengaku sudah memesan ke produsen minyak goreng luar daerah untuk periode Februari 2023," ujarnya.
Kendati begitu, ia belum mengetahui pasti jumlah stok MinyaKita yang akan didatangkan para distributor minyak goreng di Tanjungpinang. Pihaknya berharap kuota yang ada dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat secara tepat sasaran.
Ia juga menjelaskan bahwa produksi MinyaKita tidak menggunakan dana pemerintah, tapi diproduksi langsung oleh produsen minyak goreng di Indonesia.
Baca juga:
Bulog Tanjungpinang ajukan permintaan 18.840 liter MinyaKita
KPU Batam tetapkan 3.220 TPS Pemilu 2024
Kementerian Perdagangan membuat kebijakan menggandeng produsen minyak goreng untuk memproduksi minyak kemasan sederhana berukuran satu liter bermerek MinyaKita.
Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter.
Di samping itu, produsen tetap memproduksi minyak goreng yang harganya di atas HET untuk keperluan bisnis.
"Sebagai kompensasinya, pemerintah memberikan kuota ekspor lebih besar bagi pengusaha yang mau memproduksi MinyaKita," ungkapnya.
Endy menegaskan stok minyak goreng di Tanjungpinang secara umum masih aman. Di tengah minimnya stok MinyaKita di pasaran, masyarakat dapat membeli produk minyak goreng premium yang harganya tak terpaut jauh dari MinyaKita.
"Ada minyak goreng kemasan premium seharga Rp16 ribu per liter," sebutnya.
Baca juga:
Polres Natuna berkoordinasi dengan KPU pastikan tahapan pemilu aman
Pemprov Kepri ajak orang tua manfaatkan imunisasi PCV gratis balita
Komentar