Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) Cabang Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mengajukan permintaan 18.840 liter minyak goreng kemasan merek MinyaKita ke Bulog pusat guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Asisten Manager Suply Chain Pelayanan Publik Bulog Cabang Tanjungpinang Halim Lubis mengatakan stok MinyaKita di Budang Bulog setempat saat ini kosong.
"MinyaKita sedang langka, makanya kita minta 18.840 liter ke pusat, dan diprediksi cukup sampai hari Raya Idul Fitri 1444 H,” kata Halim di Tanjungpinang, Jumat.
Halim menjelaskan bahwa pengadaan minyak goreng sebenarnya bukan penugasan pokok Bulog, melainkan untuk keperluan operasi pasar dalam rangka menyediakan kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.
Apalagi, menurutnya, harga MinyaKita dijual senilai Rp12.200 per kemasan atau lebih murah dibandingkan harga minyak goreng kemasan lainnya.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, pasokan MinyaKita sudah masuk ke Gudang Bulog Tanjungpinang," ucap Halim.
Sementara, Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Heribertus Ompusunggu memastikan kelangkaan MinyaKita di ibukota Provinsi Kepri itu disebabkan keterlambatan pengiriman produk dari produsen.
Hal itu ia sampaikan setelah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah distributor minyak goreng di Tanjungpinang, Kamis (9/2).
"Kami juga pastikan tak ada penimbunan minyak goreng di distributor," ujar Kapolresta Tanjungpinang.
Lanjut Kapolresta mengutarakan dari empat gudang milik distributor bahan kebutuhan pokok yang diperiksa, diketahui persediaan MinyaKita hanya terdapat di satu distributor PT. Prima Bintan Muliatama di komplek pergudangan Kilometer 6, Tanjungpinang. Distributor yang pada Januari 2023 melakukan pemesanan 60 ton ini, masih memiliki persediaan MinyaKita.
"Kebutuhan untuk Februari juga telah dipesan, dan saat ini masih dalam proses pengiriman. Kalau stok minyak goreng secara umum aman, kecuali MinyaKita memang langka," katanya pula.
Komentar