Sampit (ANTARA) - Dinkes Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memeriksa sampel "ipau", kue tradisional diduga menjadi penyebab keracunan yang menimbulkan korban jiwa di Kota Sampit.
"Setelah mendapat laporan dari masyarakat, langsung kami tindak lanjuti. Langkah yang kami lakukan yaitu pengambilan sampel sisa makanan dari pasien untuk diperiksa di Labkesda yang mana hasilnya akan keluar tiga sampai lima hari ke depan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi di Sampit, Sabtu.
Data sementara, sekitar 33 orang warga yang diduga keracunan kue tradisional tersebut di antaranya dirawat di rumah dan ada yang di RSUD dr Murjani Sampit.
Pasien berasal dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Kota Besi, Cempaga dan Antang Kalang yang diduga kebetulan membeli jenis kue yang sama. Pasien mengeluh mual, muntah, diare, lemas, demam dan nyeri perut.
Melihat perkembangan saat ini, tidak menutup kemungkinan jumlah pasien akan bertambah.
Hasil penelusuran Dinas Kesehatan, warga membeli kue yang banyak dijual saat Ramadhan itu di penjual yang sama yakni di Kecamatan Baamang. Mereka membeli pada 28 dan 29 Maret 2023 dengan secara langsung maupun melalui daring
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Kotim periksa sampel kue diduga penyebab korban jiwa
Berita Terkait
Polisi selidiki kasus pria yang diduga tontonkan pornografi ke anak
Jumat, 18 Oktober 2024 18:29 Wib
Pemkab Siak Riau gelar lagi Festival Sastra Sungai Jantan
Jumat, 18 Oktober 2024 17:47 Wib
Pemkot perjuangkan Gurindam 12 masuk ke daftar memori kolektif bangsa
Jumat, 18 Oktober 2024 15:26 Wib
Disdamkar Natuna edukasi anak usia dini menangani kebakaran
Kamis, 17 Oktober 2024 18:28 Wib
Seorang pria tewas akibat kebakaran di Wijaya Kusuma
Kamis, 17 Oktober 2024 14:01 Wib
KPK sita dokumen dan barang bukti elektronik usai geledah kantor Dinas Peternakan Jatim
Kamis, 17 Oktober 2024 13:57 Wib
Pemprov Malut bantu korban "speedboat" yang terbakar di Taliabu
Kamis, 17 Oktober 2024 12:41 Wib
Kanselir sebut Jerman akan terus memasok senjata ke Israel
Kamis, 17 Oktober 2024 8:49 Wib
Komentar