Batam (ANTARA News) - Kawasan Pengolahan Limbah Industri Batam mengolah 40 persen limbah industri menjadi berguna.
"Bagus sekali, limbah tidak hanya dikumpul tetapi diolah jadi berguna," kata Menteri Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, usai mengunjungi Kawasan Pengelolaan Limbah Industri (KPLI) Batam, Jumat.
Dari seluruh limbah sisa industri Batam, sebanyak 40 persen diantaranya diolah menjadi bahan berguna yang dapat diekspor, dan hanya 60 persen yang dibuang ke Cileungsi.
Menurut Menteri, pengelolaan itu sangat bagus.
"Memang, kami maunya supaya bisa dimanfaatkan semua, zero waste, tapi ini sudah bagus," kata Menteri.
Ia mengatakan sistem pengolahan limbah di Batam amat baik karena dilengkapi laboratorium dan alat yang dirancang Institut Teknologi Bandung.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengelolaan Dampak Lingkungan Daerah Batam Dendi Purnomo mengatakan KPLI Batam mampu mendaur ulang limbah kimia menjadi bahan yang dapat digunakan lagi.
"Bahan kimia didaur ulang menjadi beberapa jenis, di antaranya etanol murni yang diekspor ke Singapura," kata dia.
Dari seluruh limbah kimia, KPLI mampu mengolah sekitar 35 persen di antaranya menjadi bahan berguna, sedangkan ampasnya dikirim ke pabrik pengolah limbah B3 di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Barang-barang yang terkontaminasi dibakar di KPLI, tidak dikirim ke Cileungsi," kata dia.
Pengelolaan limbah oleh KPLI Batam menghemat biaya angkut limbah ke Pulau Jawa.
Sepanjang 2010, kata Dendi, KPLI mengelola 133.000 ton limbah. (Y011/M012/Btm1)
Komentar