Pekanbaru, (ANTARA) - Sejumlah sekolah di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menganjurkan murid-muridnya menggunakan masker di sekolah akibat cuaca dan kualitas udara yang belakangan tak sehat lantaran kebakaran hutan dan lahan.
Guru Kelas III A SDN 6 Pekanbaru, Arta Manalu, Senin mengatakan hal itu untuk antisipasi kepada murid-murid sejak dini agar tidak terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Kepala Sekolah sudah menghimbau murid-murid menggunakan masker sejak Sabtu pagi. Kami juga mengimbau agar murid mengurangi aktifitas di luar rumah atau sekolah," kata dia.
Terkait kualitas udara yang mulai memburuk, Arta mengungkapkan proses belajar mengajar masih seperti biasa dan belum beralih ke sistem daring.
"Sampai saat ini jam belajar masih seperti biasa. Belum ada perubahan, masih Senin sampai Sabtu," lanjutnya.
Baca juga:
Kabut asap di Pekanbaru terdampak kebakaran hutan di Jambi dan Sumsel
Pemkot Pekanbaru Riau bongkar gedung MPP yang terbakar
Pihak sekolah berharap dinas terkait dapat memberikan bantuan masker kepada seluruh siswa. Pasalnya saat ini masker yang digunakan saat ini dibeli secara swadaya dan belum sesuai standar kesehatan.
"Harapan kami kepada pihak yang berkompeten dalam hal ini mudah-mudahan ada iktikad membagikan masker ke sekolah," katanya berharap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau M Edy Afrizal mengatakan, kabut asap yang tampak di Kota Pekanbaru dan sekitar beberapa hari terakhir adalah kabut asap kiriman. Pekanbaru terdampak dari kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
"Di Provinsi Jambi dan Sumsel masih terus terjadi kebakaran hutan dan lahan sementara arah angin mengarah ke Riau," kata M Edy Afrizal.
Dilihat dari situs resmi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika kualitas udara Kota Pekanbaru beberapa hari belakangan sempat menempati level tidak sehat dan menyentuh garis kuning. Tapi Senin ini kualitas udara mulai sedikit membaik dengan 52.3 µgram/m3.
Baca juga:
Pj. wali kota minta ASN patuhi larangan "like" medsos peserta Pemilu 2024
BPJS Kesehatan harap RS di Batam tingkatkan mutu pelayanan
Sementara itu, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Moh Ibnu A mengatakan sebanyak 1.031 titik panas di wilayah Sumatera pada Ahad (1/10) atau mengalami penurunan dibanding sehari sebelumnya yang mencapai 1.492 titik panas.
"Meskipun menurun namun angka ini masih tergolong tinggi karena perlu tindakan antisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan itu," kata Moh Ibnu A dalam keterangannya di Pekanbaru.
Menurut Moh Abnu A, dari 1.031 titik panas di Sumatera tersebut tercatat di Sumatera Selatan (Sumsel), Jambi, dan Lampung masih menjadi provinsi penyumbang titik panas terbanyak.
Berikut adalah distribusi titik panas di beberapa wilayah Sumatera, yakni Sumatera Selatan sebanyak 824 titik api, Jambi 81 hotspot, Lampung 72 hotspot, Bangka Belitung 35 hotspot. Lalu, Bengkulu 8 hotspot, Riau 7 hotspot, dan Sumatera Barat 4 hotspot.
"Untuk Riau terdapat 7 titik panas yaitu di Kabupaten Kampar sebanyak 2 titik api dan Rokan Hilir sebanyak lima titik api," katanya.
Baca juga:
Bahlil sebut investasi 11,6 miliar dolar AS di Rempang proyek besar
Polresta Balerang: Proses hukum tersangka ricuh di BP Batam masuk ke tahap 1
BPS catat jumlah kunjungan wisman ke Kepri kian meningkat
BPJS Kesehatan Tanjungpinang ingin semua rumah sakit terapkan antrean online
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekolah di Pekanbaru anjurkan murid pakai masker akibat asap
Berita Terkait
TKA di Kepri wajib bayar retribusi 100 dolar per bulan
Kamis, 2 Mei 2024 7:55 Wib
Hari buruh di Bintan diisi dengan Halal Bihalal
Kamis, 2 Mei 2024 6:51 Wib
Seorang perempuan tewas akibat KA Argo Wilis tertemper mobil di Klaten
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
Balai POM Kota Batam telusuri produk kosmetik ilegal di Batam
Rabu, 1 Mei 2024 18:02 Wib
Shin Tae-yong minta AFC terapkan sikap saling menghormat di Piala Asia U-23
Rabu, 1 Mei 2024 17:35 Wib
Bawaslu Natuna Kepri lakukan evaluasi kinerja panwaslu kecamatan
Rabu, 1 Mei 2024 16:18 Wib
671 personel gabungan kawal aksi damai Hari Buruh di Kota Batam
Rabu, 1 Mei 2024 15:39 Wib
BMKG sebut getaran gempa di Bandung timbul akibat aktivitas sesar Garut
Rabu, 1 Mei 2024 15:19 Wib
Komentar