Batam (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Kepulauan Riau memastikan tidak ada beras oplosan yang beredar di daerah setempat sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Kepala Disperindag Kota Batam Gustian Riau di Batam, Rabu mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan secara berkala di lapangan serta melakukan pengujian laboratorium terhadap beras-beras yang dijual kepada masyarakat.
"Yang namanya oplosan itu adalah nama oplosan tuh adalah masukan alat kimia ke dalam beras tersebut, dan oplosan itu tidak ada di Batam, kami sudah menguji laboratorium semua beras di Batam yang kita lakukan dua minggu lalu saya," kata Gustian.
Ia menyebutkan untuk melakukan uji laboratorium diperlukan sebanyak 2 kg beras.
Baca juga:
Disperindag Batam perluas kerja sama antardaerah guna penuhi kebutuhan pangan
FKDM Kota Batam gandeng Densus 88 beri pemahaman warga bahaya radikalisme
"Alhamdulillah di Batam tidak ditemukan yang namanya beras yang dimodifikasi, beras disuntik, ataupun beras campuran dengan bahan kimia," ujar dia.
Kata Gustian, peredaran beras di Batam juga sudah melalui pengawasan. Pihaknya pun terus memantau terkait kualitas, stok, maupun harga beras dan sembako lainnya.
“Saya pastikan aman, tidak ada beras oplosan. Beras yang beredar itu sesuai merek,” ujar Gustian.
Terkait hal tersebut, Gustian juga mengimbau kepada masyarakat Batam agar dapat melaporkan kepada Disperindag jika menemukan adanya kegiatan beras oplosan, ataupun komoditas pangan yang diperlakukan dengan tidak baik.
"Kami minta kepada masyarakat setiap ada masalah, atau ada masyarakat yang melapor silakan alat buktinya kasih pada kami, maka akan coba uji lagi termasuk apa saja komoditas pangannya. Kami harap masyarakat bisa proaktif melaporkan kepada kami kalau ada yang melakukan perbuatan seperti itu," demikian Gustian.
Baca juga:
Pemkot segera senyempurnakan Batam Kota Cerdas
KPU Kepri fokuskan pengiriman logistik pemilu ke pulau-pulau terluar
Bapenda Kepri sebut pemutihan pajak upaya validasi data kendaraan bermotor
Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Kepri mencapai Rp394 miliar
Komentar