Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Hasan mengingatkan para distributor memasang label harga di kemasan beras yang dijual agar diketahui konsumen.
Hasan menemukan masih ada distributor yang belum mencantumkan label harga beras, salah satunya di kawasan Kilometer Tujuh Tanjungpinang.
"Kami sudah meminta agar dipasang label harga sehingga masyarakat mudah memantau dan dapat melaporkan kalau harga beras yang dijual terlalu tinggi," kata Hasan di Tanjungpinang, Rabu.
Selain itu, ia juga mengingatkan distributor menjual beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) atau beras premium Bulog dengan harga yang melebihi ketentuan karena masih didapati distributor menjual beras premium seharga Rp57 ribu per lima kilogram.
Baca juga: Sejumlah ASN ikuti penulisan jurnal akademik dan etika internasional bersama BKKBNBaca juga: Kejati Kepri limpahkan dua tersangka korupsi jembatan Tanah Merah
Harga tersebut mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh bulog, yaitu sebesar Rp57.500 per lima kilogram.
"Kami minta harganya diturunkan menjadi Rp56 ribu. Kalau distributor jual dengan harga segitu, sepertinya tidak ada beda dengan pengecer di pasar," ucap Hasan.
Menurut Hasan, untuk harga beras, pemerintah dapat melakukan intervensi terutama beras SPHP serta memastikan para pedagang dan distributor tetap mendapat keuntungan yang cukup.
“Apalagi beras Bulog, para distributor tidak terlalu jauh untuk mengambil stok beras, karena gudangnya ada di Tanjungpinang," ujar Hasan.
Lanjut Hasan menyebut bahwa pemkot rutin melakukan pantauan harga dan persediaan komoditas pangan di pasaran, terutama beras, gula dan cabai.
Hal itu berdasarkan instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) saat melalukan rapat tim pengendalian inflasi daerah (TPID) yang digelar secara daring, Senin (23/10).
Baca juga:
OJK sosialisasi tindak pidana jasa keuangan di Kepulauan Riau
Natuna berlakukan jam malam untuk pelajar
Baznas Natuna salurkan bantuan uang tunai kepada 70 pelaku UKM dan orang mualaf
"Saat ini, inflasi Tanjungpinang terendah keempat se-Pulau Sumatera. Namun, ada rekomendasi dari Mendagri agar kita rutin memantau harga beras, gula, dan cabai," ujarnya.
Secara terpisah, salah seorang distributor beras di Tanjungpinang, Aseng mengaku siap untuk mematuhi dan mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemkot Tanjungpinang terkait pemasangan daftar harga beras di toko miliknya.
"Termasuk menurunkan harga beras Bulog dari yang saat ini Rp57.000 per lima kilogram, menjadi Rp56.000 per lima kilogram," ucap Aseng.
Baca juga:
Bawaslu Batam ajak masyarakat untuk awasi praktik politik uang pada pemilu
Komentar