Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo tercatat cukup sering menyebut kata "data", "Minimum Essential Force" (MEF), hingga mengenalkan istilah "viralisme" dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Jakarta, Ahad (7/1).
Sepanjang debat, ANTARA mencatat Ganjar Pranowo mengucapkan kata “data” sebanyak 10 kali di debat kedua khusus untuk capres itu.
Sesuai dengan tema debat, yakni pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri, Ganjar juga cukup sering mengatakan kata "pertahanan" sebanyak 10 kali.
Hal menarik lainnya dari debat ketiga itu adalah Ganjar juga mengenalkan sejumlah istilah baru di beberapa pernyataannya, antara lain yang cukup mencuri perhatian adalah istilah “viralisme”, “duta besar siber”, hingga “sistem pertahanan 5.0" atau “SAKTI”.
Meskipun tidak diucapkan sebanyak “MEF” atau “data”, sejumlah istilah baru ada yang cukup menggelitik warganet.
“Viralisme”, misalnya, yang mengacu pada istilah “viral” atau “populer di dunia maya”, disebut saat berada di tema debat terkait globalisasi budaya Indonesia.
"Maka viralisme sebenarnya bagian yang bisa kita dorong dari Tanah Air sendiri, kalau kita lihat NIKI, Rich Brian, Carina (Joe) seorang intelektual yang hebat sekali, yang menemukan antivirus Astrazeneca, dia diaspora yang hebat, kita promosikan kita viralkan,” kata Ganjar.
Sementara, “duta besar siber”, menurut Ganjar, merupakan salah satu langkah untuk memperkuat pertahanan siber Indonesia.
Lalu, “sistem pertahanan 5.0” atau “SAKTI” merujuk pada program Perkasa dengan Keunggulan Teknologi 5.0 yang diusung Ganjar bersama cawapres Mahfud Md.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar sering sebut "data" hingga kenalkan "viralisme" di debat capres
Komentar