Peneliti BRIN paparkan keajaiban zaman es terakhir di Sundaland

id brin,sundaland,zaman es terakhir,kenaikan air laut,es kutub mencair,benua sundaland,zaman es,gempa indonesia

Peneliti BRIN paparkan keajaiban zaman es terakhir di Sundaland

Tangkapan layar bahan diskusi Danny Hilman Natawidjaja yang memaparkan efek mencarinya es menyebabkan kenaikan muka air laut dan menenggelamkan Sundaland. (ANTARA/HO-BRIN)

Jakarta (ANTARA) - Peneliti Geologi dan Kebencanaan BRIN Danny Hilman Natawidjaja mengatakan zaman es terakhir di Sundaland yang mencakup Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand, menyimpan keunikan geologi dan paleogeografi.

Sundaland merupakan istilah yang digunakan oleh para ahli geologi dan arkeologi untuk merujuk pada wilayah Asia Tenggara, khususnya daratan yang ada pada zaman es terakhir ketika permukaan laut jauh lebih rendah.
"Sundaland merupakan satu-satunya daratan yang tenggelam di kawasan tropis," kata dia dalam lokakarya penemuan ilmiah Paparan Sunda yang dipantau di Jakarta, Senin.
Danny menuturkan Sundaland memiliki keunikan tektonik karena berada di tengah-tengah persimpangan lempengan bumi yaitu lempengan Indo-Australia, lempengan Australia, lempengan Pasifik, dan lempengan Eurasia.
Kecepatan pergerakan lempengan Indo-Australia sekitar 70 milimeter per tahun dan kecepatan pergerakan lempengan Pasifik mencapai 120 milimeter per tahun.
Ketika zaman es terakhir, kata dia, ketinggian muka laut 130 meter lebih rendah ketimbang daratan Sundaland.
Pada 9.600 Sebelum Masehi (SM), permukaan laut 60 meter lebih rendah dari daratan. Namun ketika es mulai mencair menyebabkan terjadinya kenaikan permukaan laut dan menenggelamkan Sundaland.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN paparkan keajaiban geologi zaman es terakhir di Sundaland

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE