Pemkab Natuna beri atensi kasus pencabulan anak sesama jenis

id Kekerasan anak,Anak ,Perlindungan anak,Pencabulan,Perlindungan perempuan ,Natuna

Pemkab Natuna beri atensi kasus pencabulan anak sesama jenis

Suasana rapat koordinasi penanggulangan kekerasan pada anak di ruang Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda Rabu (29/5). (ANTARA/Muhamad Nurman)

Natuna (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau memberikan atensi terhadap kasus pencabulan anak oleh sesama jenis yang terjadi di daerah itu.
 
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda di Natuna, Rabu mengatakan penyebab pencabulan menjadi atensi dikarenakan adanya kasus pencabulan sesama jenis, antara laki-laki dan laki-laki serta antara perempuan dan perempuan.
 
Para pelaku pencabulan, kata dia, merupakan mereka yang pernah menjadi korban kasus yang sama pada masa lalu.
 
"Kita harus cari solusi agar para korban saat ini tidak menjadi pelaku di masa akan datang," ucap dia dalam rapat penanggulangan kekerasan pada anak Rabu (29/5).

Baca juga: TNI AL kenalkan KAL kepada siswa PAUD Natuna Kepri
 
Ia menjelaskan, salah satu upaya untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan patroli dan kegiatan keagamaan untuk anak-anak dan masyarakat umum.

Ia yakin, jika pengetahuan agama yang kuat bisa menjadi pengingat untuk masyarakat tidak berbuat hal-hal yang salah.

"Selama ini program yang diajukan pada setiap musrenbang selalu tentang pembangunan berupa bangunan. Ke depannya ajukan program pembangunan SDM," tutur dia.
 
Selain itu, seluruh elemen masyarakat juga harus meningkatkan kepedulian, dengan bersama-sama menjaga anak-anak yang ada di wilayah masing-masing.
 
"Mengurus anak bukan hanya mencukupi kebutuhan ekonomi saja namun harus ada kasih sayang lainnya dan seluruh komponen harus saling membantu," ujar dia.
 
Pada kesempatan tersebut ia membandingkan pola asuh orang tua dahulu dan orang tua saat ini.
Tujuannya adalah agar para peserta rapat yang merupakan para camat dan pihak terkait di lingkungan Pemkab Natuna memiliki gambaran cara mendidik anak yang baik, agar tidak menjadi korban, sehingga nantinya bisa dengan mudah menyosialisasikan kepada masyarakat umum di dalam pertemuan-pertemuan tertentu.
 
"Orang tua kita dulu, selalu menitipkan anak kepada tetangga dan masyarakat lainnya, dengan meminta mereka memarahi atau menegur anaknya jika terlihat melakukan kesalahan, tapi orang tua sekarang kalau anaknya ditegur oleh orang lain dia marah, hal inilah yang membuat rasa kepedulian orang lain berkurang," imbuh dia.
 
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna Sri Riawati menambahkan kasus yang terjadi saat ini bukan dikarenakan program yang telah dibuat dalam mengatasi kekerasan seksual pada anak tidak efektif, melainkan sebaliknya.
 
Menurut dia, program yang telah dibuat telah meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk melapor ketika mendapati anaknya menjadi korban.
 
"Kasus yang baru terungkap ini merupakan kasus-kasus lama," ucap dia.
 
Ia menjelaskan, keberhasilan tersebut merupakan dampak dari kerja keras dari berbagai pihak mulai tingkat RT hingga pemerintah kabupaten serta Kepolisian.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE