KPU Bintan hadirkan pilkada ramah disabilitas
Tanjungpinang (ANTARA) - KPU Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menghadirkan pilkada ramah disabilitas melalui sosialisasi pilkada inklusif kepada kelompok disabilitas di daerah setempat.
Ketua KPU Bintan Haris Daulay mengatakan, sosialisasi bersama masyarakat difabel bertujuan agar mereka mengerti ada pelayanan-pelayanan khusus pada pemungutan suara di TPS tanggal 27 November 2024, khususnya bagi kelompok disabilitas.
"Kami membangun komunikasi bahwa pilkada 2024 dilaksanakan dengan inklusif dan ramah disabilitas, sehingga mereka tidak ragu datang ke TPS," kata Haris di Bintan, Senin.
Baca juga: Bawaslu Natuna edukasi pengawas partisipatif cara mengelola emosi
Haris menyampaikan dalam daftar pemilih tetap (DPT) pilkada Bintan 2024, terdapat sebanyak 779 pemilih disabilitas. Adapun rinciannya antara lain, disabilitas fisik sebanyak 371 pemilih, disabilitas intelektual 55 pemilih, disabilitas mental 89 pemilih, disabilitas sensorik wicara 142 pemilih, sensorik rungu 45 pemilih dan sensorik netra 77 pemilih.
Haris melanjutkan pihaknya bersama jajaran adhoc akan mendata pemilih tersebut secara rinci letak TPS dan desa/kelurahan supaya pelayanan pada hari pemungutan suara terlayani dengan baik.
Sementara, Anggota KPU Bintan Helianto mengajak pemilih disabilitas untuk datang ke TPS, karena setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam pesta demokrasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dalam Pilkada 2024.
Baca juga: Polda Kepri kerahkan 285 personel untuk amankan kampanye Pilkada 2024
"Kita memiliki hak yang sama dalam pesta demokrasi tanpa memandang keterbatasan tersebut, oleh karenanya KPU hadirkan pilkada yang inklusif dan ramah disabilitas untuk menjembatani keterbatasan itu," ucap Helianto.
KPU Bintan turut menyedia berbagai fasilitas dan layanan khusus yang disediakan di TPS guna memudahkan kelompok disabilitas, seperti bilik khusus yang dirancang untuk memberikan privasi dan kenyamanan bagi pemilih.
Panitia pemungutan suara (PPS) juga terlatih untuk memberikan bantuan kepada pemilih disablititas dalam proses pencoblosan.
Selain itu, disediakan pula alat bantu seperti alat peraga sederhana hingga huruf braille. Tujuannya agar pemilih disabilitas merasa nyaman dan percaya diri saat memilih di TPS pada 27 November 2024.
Baca juga: Bawaslu Natuna tetap buka layanan meski hari libur
Ketua KPU Bintan Haris Daulay mengatakan, sosialisasi bersama masyarakat difabel bertujuan agar mereka mengerti ada pelayanan-pelayanan khusus pada pemungutan suara di TPS tanggal 27 November 2024, khususnya bagi kelompok disabilitas.
"Kami membangun komunikasi bahwa pilkada 2024 dilaksanakan dengan inklusif dan ramah disabilitas, sehingga mereka tidak ragu datang ke TPS," kata Haris di Bintan, Senin.
Baca juga: Bawaslu Natuna edukasi pengawas partisipatif cara mengelola emosi
Haris menyampaikan dalam daftar pemilih tetap (DPT) pilkada Bintan 2024, terdapat sebanyak 779 pemilih disabilitas. Adapun rinciannya antara lain, disabilitas fisik sebanyak 371 pemilih, disabilitas intelektual 55 pemilih, disabilitas mental 89 pemilih, disabilitas sensorik wicara 142 pemilih, sensorik rungu 45 pemilih dan sensorik netra 77 pemilih.
Haris melanjutkan pihaknya bersama jajaran adhoc akan mendata pemilih tersebut secara rinci letak TPS dan desa/kelurahan supaya pelayanan pada hari pemungutan suara terlayani dengan baik.
Sementara, Anggota KPU Bintan Helianto mengajak pemilih disabilitas untuk datang ke TPS, karena setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam pesta demokrasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dalam Pilkada 2024.
Baca juga: Polda Kepri kerahkan 285 personel untuk amankan kampanye Pilkada 2024
"Kita memiliki hak yang sama dalam pesta demokrasi tanpa memandang keterbatasan tersebut, oleh karenanya KPU hadirkan pilkada yang inklusif dan ramah disabilitas untuk menjembatani keterbatasan itu," ucap Helianto.
KPU Bintan turut menyedia berbagai fasilitas dan layanan khusus yang disediakan di TPS guna memudahkan kelompok disabilitas, seperti bilik khusus yang dirancang untuk memberikan privasi dan kenyamanan bagi pemilih.
Panitia pemungutan suara (PPS) juga terlatih untuk memberikan bantuan kepada pemilih disablititas dalam proses pencoblosan.
Selain itu, disediakan pula alat bantu seperti alat peraga sederhana hingga huruf braille. Tujuannya agar pemilih disabilitas merasa nyaman dan percaya diri saat memilih di TPS pada 27 November 2024.
Baca juga: Bawaslu Natuna tetap buka layanan meski hari libur
Komentar