Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memastikan anggur muscat aman dikonsumsi karena tidak terdeteksi mengandung zat bahan kimia berbahaya.
Kepala Bidang Konsumsi dan Penanganan Pangan DKP2KH Kepri Muhammad Basri mengatakan dalam dua hari terakhir pihaknya gencar mengawasi peredaran produk anggur muscat di pasar tradisional dan modern.
"Kami turun langsung mengecek pasar tradisional seperti di Bintan Center hingga D'sayur guna memastikan keamanan produk buah impor itu yang sempat heboh diduga mengandung zat kimia berbahaya," kata Basri di Tanjungpinang, Kamis.
Dari pengecekan di pasaran, kata dia, tim DKP2KH Kepri mengambil sampel anggur muscat lalu dilakukan uji cepat menggunakan alat rapid test untuk mengetahui kandungan produk tersebut.
Dari hasil uji cepat bahwa anggur muscat tidak terdeteksi mengandung zat bahan kimia berbahaya bagi tubuh manusia.
"Alhamdulillah, artinya anggur muscat memenuhi standar keamanan pangan, ini sekaligus menjawab isu yang belakangan berkembang di tengah-tengah masyarakat terhadap produk tersebut," ujarnya.
Kendati begitu, Basri mengimbau masyarakat untuk menerapkan good practices sebelum mengkonsumsi buah anggur, antara lain memilih anggur yang memiliki izin edar, lalu cuci dengan air mengalir yang bersih sebelum dikonsumsi.
Di sisi lain, pihaknya juga mengajak masyarakat mengkonsumsi buah-buahan lokal, karena memiliki keunggulan dari segi kesegaran dan kualitas.
"Buah-buahan lokal tak perlu menempuh perjalanan jauh untuk sampai ke tangan konsumen, sehingga tentu lebih segar dan punya cita rasa khas tersendiri," ujarnya.
Ia menambahkan DKP2KH Kepri pun rutin melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap produk-produk pangan segar di pasaran untuk memastikan produk itu aman dan sehat dikonsumsi masyarakat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DKP2KH Kepri pastikan anggur muscat aman dikonsumsi masyarakat
Berita Terkait
KPU Kepri batasi jumlah pendukung paslon hadir debat pilkada
Jumat, 1 November 2024 7:35 Wib
Kompolnas meminta Polresta Barelang lakukan waskat cegah narkoba
Jumat, 1 November 2024 7:00 Wib
BMKG prakirakan cuaca Kepri hari pertama November berawan dan hujan lokal
Jumat, 1 November 2024 5:45 Wib
Pemkab Natuna Kepri prioritaskan pegawai nonASN database BKN jadi PPPK 2024
Kamis, 31 Oktober 2024 18:46 Wib
Pengamat: Debat pilkada Kepri perlu singgung soal pasir laut dan warga adat
Kamis, 31 Oktober 2024 17:39 Wib
KPU Batam: 957 DPTb untuk sembilan kategori pemilih
Kamis, 31 Oktober 2024 17:33 Wib
Debat perdana Pilkada Batam mengambil tema pembangunan inklusif dan transformatif
Kamis, 31 Oktober 2024 17:21 Wib
UPT BKN Batam: 1.217 peserta tidak ikuti CAT CPNS
Kamis, 31 Oktober 2024 16:55 Wib
Komentar