Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rika Azmi memprediksi kebutuhan hewan kurban di daerahnya tahun ini meningkat sekitar 10 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun lalu kebutuhan hewan kurban di Kepri sekitar 16.344 ekor, kalau tahun ini naik 10 persen, artinya meningkat menjadi 17.987 ekor," kata Rika Azmi di Tanjungpinang, Rabu.
Perkiraan peningkatan kebutuhan hewan kurban di Kepri tersebut, katanya, karena kondisi ekonomi dan kasus kesehatan yang menyerang hewan ternak sudah membaik.
Menurutnya, pada tahun ini tidak ada lagi pembatasan lalu lintas hewan kurban, sehingga Kepri bisa mendatangkan hewan kurban dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Lampung, Jambi hingga Riau.
"Sekarang tak ada lagi wabah penyakit mulut dan kuku, makanya kita bisa memasok kebutuhan hewan kurban dari daerah lain," kata Rika Azmi.
Kendati demikian, lanjutnya, Tim DKP2KH bersama instansi terkait tetap melakukan pengawasan terhadap masuknya hewan kurban dari provinsi lain ke Kepri, misalnya dari segi dokumen perizinan harus legal yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
Selain itu, pengecekan rutin oleh dokter hewan juga dilakukan dengan mendatangi kandang-kandang hewan ternak milik pedagang, guna memastikan hewan itu sehat supaya dagingnya aman dikonsumsi masyarakat.
"Meski tak ada lagi wabah PMK, tapi kita harus tetap menjamin kesehatan hewan sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.
Ia menambahkan, saat ini DKP2KH Kepri masih melakukan pendataan menyangkut stok hewan kurban sapi maupun kambing di tujuh kabupaten/kota setempat.
Dari data sementara, dapat dipastikan pasokan hewan kurban di Kepri aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pada hari raya Idul Adha tahun ini.
Hal itu dibuktikan dengan kesiapan para pedagang atau peternak yang sejak jauh-jauh hari sudah memasok hewan kurban ke Kepri.
"Kepri bukan daerah penghasil, makanya kebutuhan hewan kurban dominan dipasok dari luar daerah," demikian Rika Azmi.
Berita Terkait
Polda Kepri libatkan kelompok tani kelola lahan tidur di Batam
Sabtu, 30 November 2024 20:45 Wib
Dinkes: Sebanyak 42.472 siswa di Batam sudah diimunisasi DT
Sabtu, 30 November 2024 17:55 Wib
Pemko Batam imbau warga tetap waspada terhadap cuaca ekstrem
Sabtu, 30 November 2024 17:35 Wib
Dinkes Tanjungpinang ajak warga dukung target akhiri HIV/AIDS tahun 2030
Sabtu, 30 November 2024 16:55 Wib
Pemkab Natuna beri bimbingan konseling ke pelaku kekerasan
Sabtu, 30 November 2024 16:12 Wib
Pemkot Batam libatkan mahasiswa dalam CSIRT jaga keamanan siber
Sabtu, 30 November 2024 15:28 Wib
Pemkot Batam anggarkan Rp400 juta lakukan revitalisasi UPTD PPA
Sabtu, 30 November 2024 15:17 Wib
Diskominfo Batam sasar siswa sekolah sosialisasi soal bahaya judol
Sabtu, 30 November 2024 14:12 Wib
Komentar