DKP2KH Kepri tinjau tanaman padi di pekarangan rumah warga Tanjungpinang

id Dkp2kh kepri,tanjungpinang, ady pawenari

DKP2KH Kepri tinjau tanaman padi di pekarangan rumah warga Tanjungpinang

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rika Azmi meninjau tanaman padi di pekarangan salah seorang warga Ady Indra Pawennari di Kelurahan Air Raja, Kota Tanjungpinang, Kamis (27/3/2025). (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rika Azmi meninjau tanaman padi di pekarangan salah seorang warga Kota Tanjungpinang Ady Indra Pawennari.

Mantan Penjabat Bupati Natuna itu didampingi penyuluh pertanian mengapresiasi upaya Ady memperkenalkan budidaya tanaman padi di Tanjungpinang. Ady merupakan orang pertama yang mempelopori budidaya tanaman padi di pekarangan rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Air Raja, Tanjungpinang.

"Pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman padi yang dilakukan Pak Ady ini, patut kita apresiasi. Apalagi ini pertama kali di Tanjungpinang dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi warga lainnya untuk menanam padi di pekarangan rumahnya," ujar Rika dalam kunjungannya, Kamis.

Menurut Rika, pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman padi yang merupakan sumber bahan pangan utama masyarakat Indonesia adalah salah satu bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya swasembada pangan.

Baca juga: Imigrasi-Polda Kepri kolaborasi pengawasan orang asing melalui APOA

Apalagi pemerintah memang sedang konsentrasi pada program ketahanan pangan dan Kepri salah satu provinsi yang juga ditargetkan ikut berkontribusi pada sektor tersebut.

"Mudah-mudahan Pak Ady bisa mengembangkan tanaman padi di lahan yang lebih luas lagi," kata Rika.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rika Azmi meninjau tanaman padi di pekarangan salah seorang warga Ady Indra Pawennari di Kelurahan Air Raja, Kota Tanjungpinang, Kamis (27/3/2025). (ANTARA/Ogen)

Sementara itu, Ady Indra Pawennari yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kepri mengatakan budidaya tanaman padi di pekarangan rumahnya itu dimulai sejak tahun 2022.

Hingga saat ini, Ady mengaku sudah empat kali panen dengan varietas benih padi yang berbeda-beda, antara lain Ketan Hitam, CL 220, Inpari 32 dan SR.

Baca juga: BP3MI Kepri terima 80 PMI yang dideportasi dari Malaysia

Pada penanaman pertama, produktivitas hanya mampu mencapai 2,5 ton per hektare. Setelahnya, produktivitas rata-rata mencapai delapan ton per hektare.

"Sebagai anak petani yang memang lahir dari darah nenek moyang petani, kegiatan budidaya tanaman padi di pekarangan rumah ini merupakan bentuk penghormatan saya kepada leluhur. Kita boleh jadi wartawan atau pengusaha, tapi jangan lupakan dari mana kita berasal," kata dia.

Ady juga mendukung wacana yang dilontarkan Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura untuk memanfaatkan tanah terlantar di Kepri sebagai lahan pertanian untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dan daerah.

Baca juga: Ansar tanggapi harga tiket pesawat mahal jelang lebaran

Terlebih Kepri memiliki banyak tanah yang tersandera oleh Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Guna Usaha (HGU), tapi dibiarkan terlantar.

"Padahal, ini bisa kita manfaatkan jadi lahan produktif penghasil bahan pangan," kata Ady.

Pantauan di lapangan, tanaman padi di pekarangan rumah Ady yang diberi nama Paviliun Nusantara dengan ukuran 4 meter x 9 meter tersebut, tampak sudah mulai menguning.

Diperkirakan, tanaman padi varietas SR yang sudah berumur 90 hari setelah tanam itu, dipanen seminggu setelah hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Baca juga:
Ansar tanggapi harga tiket pesawat mahal jelang lebaran

BP Batam pastikan arus mudik di pelabuhan lancar dengan digitalisasi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE