Pemkab Natuna datangi rumah keluarga yang berisiko alami kekerasan anak
Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau mendatangi rumah-rumah keluarga yang berisiko mengalami kekerasan anak.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna Melda Irawati di Natuna, Rabu, mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengedukasi terkait kekerasan pada anak.
Keluarga berisiko, kata dia, merupakan warga yang tinggal serumah bersama dengan bukan anak kandungnya.
"Contohnya seperti dengan bapak tiri, paman, kakek, atau orang tua angkat," ucap dia.
Ia menjelaskan, edukasi diberikan langsung oleh psikolog UPTD-PPA dan saat ini masih berlangsung.
"Saat ini kita lakukan di Serasan, selanjutnya di beberapa kecamatan di Pulau Bunguran," katanya.
Ia menyampaikan, program penjangkauan ke rumah-rumah ini baru diterapkan pada 2024, sebelumnya edukasi diberikan dengan mengumpulkan masyarakat di sebut tempat atau gedung.
"Kalau di gedung tidak begitu efektif, sebab masyarakat canggung untuk bertanya dan menyampaikan hal-hal yang tengah dihadapinya," ujar dia.
Ia menerangkan apa yang mereka lakukan merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan pada anak dan mendeteksi dini permasalahan masyarakat terutama anak, seperti anak tidak sekolah dan lainnya.
"Kita selalu mengupayakan agar masalah yang dihadapi masyarakat tidak menjadi besar," ucap dia.
Selain kegiatan tersebut, dinasnya juga melaksanakan kegiatan pencegahan lainnya melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Apa yang telah dilaksanakan, menurut dia, telah membuahkan hasil, sebab sudah banyak masyarakat yang melapor apabila menghadapi masalah.
"Salah satu penyebab meningkatnya kasus kekerasan pada anak saat ini dikarenakan sosialisasi, masyarakat mulai berani melapor, dan apa yang tengah mereka alami memang bukan baru terjadi, melainkan sudah lima tahun, tiga tahun," ujar dia.
Baca juga:
Pemkab Natuna berikan konseling anak korban kekerasan dari rumah ke rumah
Pemkab Natuna berupaya tekan kasus kekerasan pada anak
Pemkot Batam maksimalkan peran TPPK wujudkan sekolah ramah anak
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna Melda Irawati di Natuna, Rabu, mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengedukasi terkait kekerasan pada anak.
Keluarga berisiko, kata dia, merupakan warga yang tinggal serumah bersama dengan bukan anak kandungnya.
"Contohnya seperti dengan bapak tiri, paman, kakek, atau orang tua angkat," ucap dia.
Ia menjelaskan, edukasi diberikan langsung oleh psikolog UPTD-PPA dan saat ini masih berlangsung.
"Saat ini kita lakukan di Serasan, selanjutnya di beberapa kecamatan di Pulau Bunguran," katanya.
Ia menyampaikan, program penjangkauan ke rumah-rumah ini baru diterapkan pada 2024, sebelumnya edukasi diberikan dengan mengumpulkan masyarakat di sebut tempat atau gedung.
"Kalau di gedung tidak begitu efektif, sebab masyarakat canggung untuk bertanya dan menyampaikan hal-hal yang tengah dihadapinya," ujar dia.
Ia menerangkan apa yang mereka lakukan merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan pada anak dan mendeteksi dini permasalahan masyarakat terutama anak, seperti anak tidak sekolah dan lainnya.
"Kita selalu mengupayakan agar masalah yang dihadapi masyarakat tidak menjadi besar," ucap dia.
Selain kegiatan tersebut, dinasnya juga melaksanakan kegiatan pencegahan lainnya melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Apa yang telah dilaksanakan, menurut dia, telah membuahkan hasil, sebab sudah banyak masyarakat yang melapor apabila menghadapi masalah.
"Salah satu penyebab meningkatnya kasus kekerasan pada anak saat ini dikarenakan sosialisasi, masyarakat mulai berani melapor, dan apa yang tengah mereka alami memang bukan baru terjadi, melainkan sudah lima tahun, tiga tahun," ujar dia.
Baca juga:
Pemkab Natuna berikan konseling anak korban kekerasan dari rumah ke rumah
Pemkab Natuna berupaya tekan kasus kekerasan pada anak
Pemkot Batam maksimalkan peran TPPK wujudkan sekolah ramah anak
Komentar