Batam (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Ardiwinata mengungkapkan rencana strategis untuk tahun 2025 yang berfokus pada mendorong relaksasi regulasi dan promosi wisata golf ramah keluarga.
Hal ini dilakukan guna mengatasi berbagai tantangan regulasi dan memperkuat daya tarik wisata Batam di pasar internasional.
"Kami akan memperkuat koordinasi, terutama dengan kementerian terkait seperti Kementerian Pariwisata dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tujuannya adalah memastikan regulasi yang lebih mendukung, seperti relaksasi Visa on Arrival dan kebijakan lain yang masih menjadi pekerjaan rumah," ujarnya saat dihubungi di Batam, Kamis.
Baca juga: PT PELNI tingkatkan pelayanan untuk wisman di Batam
Menurutnya dengan posisi Batam sebagai wilayah yang semakin terbuka bagi wisatawan asing, penting untuk memiliki regulasi khusus yang mendukung Batam sebagai destinasi unggulan.
"Kita pernah mendapat fasilitas seperti travel bubble saat pandemi, sehingga Batam bisa tetap menerima kunjungan diplomatik atau medis. Ke depan, kita berharap ada insentif serupa yang memperkuat Batam sebagai destinasi global," ujarnya.
“Regulasi yang fleksibel akan membuat Batam semakin kompetitif di mata wisatawan, terutama untuk negara-negara dengan potensi besar seperti China yang pada tahun ini sudah menyumbang 3.538 wisatawan hingga Oktober,” tambahnya.
Baca juga: PT PELNI Batam sediakan 700 tiket gratis untuk pemudik di akhir tahun
Selain fokus pada regulasi, Disbudpar Batam juga menargetkan pasar baru dan memperluas promosi wisata, khususnya di segmen olahraga golf.
“Kami ingin mempromosikan golf di Batam sebagai kegiatan yang bisa dinikmati oleh keluarga, tidak hanya untuk para bapak-bapak. Golf ramah keluarga ini diharapkan menarik minat wisatawan Malaysia dan Singapura,” katanya.
Ia mencatat, jumlah wisatawan dari Singapura mencapai 53 ribu orang tahun ini, sementara Malaysia berada di posisi kedua dengan 28 ribu wisatawan.
“Kedua pasar ini tetap menjadi prioritas karena jarak yang dekat dan kesamaan budaya, terutama untuk potensi wisata halal yang diminati oleh wisatawan muslim dari Malaysia,” tutup kepala dinas itu.
Dengan berbagai langkah ini, Disbudpar Batam optimistis dapat meningkatkan daya tariknya di pasar internasional sekaligus memperkuat sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi kota.
Baca juga: BPBD Natuna Kepri petakan wilayah terdampak bencana hidrometeorologi basah
Komentar