Batam (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam, Kepulauan Riau, membuka layanan kunjungan bagi keluarga warga binaan untuk berkunjung di libur Tahun Baru Imlek 2576 Kongzii/ 2025, Rabu.
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Lapas Batam kepada warga binaan agar tetap dapat berjumpa keluarga di hari libur Imlek,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Batam Heri Kusrita di Batam.
Heri menyebut dari 1.011 warga binaan Lapas Kelas IIA Batam, hanya satu warga binaan yang beragama Konghocu, merayakan Imlek, merupakan warga negara Taiwan, terpidana kasus narkoba dengan pidana seumur hidup.
Meski jumlah penganut Konghucu hanya seorang, Lapas Kelas IIA Batam tetap memberikan layanan kunjungan di hari libur Tahun Baru Imlek.
Dibukanya layanan kunjungan ini dimanfaatkan oleh keluarga untuk berkunjung mengisi libur Imlek, total ada 107 warga binaan yang dibesuk oleh keluarganya.
“Kami mencatat total pengunjung ada 136 orang,” kata Heri.
Selain itu, Lapas Kelas IIA Batam juga memfasilitasi ibadah Tahun Baru Imlek di Vihara Lapas Batam yang dihadiri Pembina Manghabumi dari Pengurus Cabang Majelis Agam Buddha Theravada Indonesia.
Ibadah di Vihara Lapas Batam walau hanya diikuti satu warga binaan yang beragam Konghucu, tetap berjalan khitmat.
“Kegiatan ini sebagai bentuk pembinaan kepribadian bagi warga binaan dalam rangka meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” kata Heri.
Peringatan Tahun Baru Imlek di Lapas Batam mengangkat tema Puja Bhakti Perayaan Tahun Baur Imlek 2025 yang bekerja sama dengan Pengurus Cabang Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia.
Heri menyebut di Tahun Baru Imlek 2025 tidak ada warga binaan Lapas Batam yang menerima remisi karena tidak adanya warga binaan yang memenuhi syarat administratif dan substantif.
“Saat ini di Lapas hanya ada satu orang warga binaan yang beragama Konghucu dengan pidana seumur hidup, sehingga tidak bisa mendapat remisi khusus Imlek 2025,” kata Heri.
Komentar