BPS: Surplus neraca perdagangan Kepri capai 427 juta dolar AS pada januari 2025

id Bps kepri,Badan Pusat statistik Kepri,Perdagangan,perdagangan daerah

BPS: Surplus neraca perdagangan Kepri capai 427 juta dolar AS pada januari 2025

Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat surplus neraca perdagangan di daerah itu mencapai sebesar 427,51 juta dolar AS pada Januari 2025.

Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati mengatakan nilai ekspor pada Januari 2025 sebesar 2.177,29 juta dolar AS, lebih besar dari nilai impor pada periode yang sama sebesar 1.749,78 juta dolar AS.

"Surplus neraca perdagangan berasal dari sektor migas yang mencapai 7,52 juta dolar AS, dan sektor nonmigas sebesar 419,99 juta dolar AS," kata Margaretha di Tanjungpinang, Senin.

Kepala BPS menjelaskan bahwa kegiatan ekspor di Kepri pada Januari 2025 dibanding Desember 2024 naik sebesar 25,79 persen, yaitu dari 1.730,84 juta dolar AS menjadi 2.177,29 juta dolar AS.

Peningkatan nilai ekspor Januari 2025 disebabkan oleh naiknya ekspor sektor nonmigas sebesar 37,92 persen. Komoditi ekspor nonmigas yang memiliki peran terbesar di Kepri pada Januari 2025 adalah hasil industri, dengan nilai ekspor sebesar 1.873,25 juta dolar AS dan memiliki peran 86,04 persen dari nilai ekspor.


Baca juga: BPS Kepri: Diskon tarif listrik berkontribusi pada deflasi di awal tahun

Sementara pada ekspor migas, komoditi yang terbesar di Kepri selama Januari 2025 adalah gas alam dengan nilai ekspor 166,03 juta dolar AS dan memiliki peran sebesar 7,63 persen dari nilai ekspor.

Adapun negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari 2025 adalah Saudi Arabia yang mencapai 498,18 juta dolar AS, dengan peranannya sekitar 26,47 persen.

Sedangkan Singapura menjadi negara tujuan ekspor migas terbesar periode Januari 2025 yang mencapai 224,35 juta dolar AS, dengan peranannya sebesar 75,92 persen.

"Kota Batam sebagai kawasan industri, masih menjadi penyumbang ekspor terbesar di Kepri," ujarnya.

Margaretha menambahkan peningkatan ekspor dari waktu ke waktu bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, khususnya di Kepri.

Baca juga: Libur Lebaran anak sekolah dipercepat jadi 21 Maret

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE